3 Alasan yang Membuat Arab Saudi Bermusuhan dengan Iran

3 Alasan yang Membuat Arab Saudi Bermusuhan dengan Iran

Global | sindonews | Kamis, 18 April 2024 - 20:30
share

Arab Saudi dan Iran merupakan negara berpengaruh di Timur Tengah. Kendati begitu, keduanya tampak memiliki hubungan yang kurang harmonis selama beberapa waktu ke belakang.

Pada 2023 lalu, Arab Saudi dan Iran memang telah setuju memulihkan hubungan. Namun, tetap saja hubungannya masih terasa panas sebagaimana sebelum-sebelumnya.

Lantas, apa sebenarnya alasan Arab Saudi bermusuhan dengan Iran? Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (18/4/2024), berikut ini sejumlah penyebabnya yang bisa diketahui.

Alasan Arab Saudi Bermusuhan dengan Iran

1. Rivalitas Geopolitik

Sedikit dijelaskan di atas, Arab Saudi dan Iran menjadi dua negara yang punya pengaruh besar di Timur Tengah. Maka dari itu, tak jarang terlihat adanya persaingan guna mendapat atensi lebih dari negara-negara lain di kawasan tersebut.

Mengutip laman Best Diplomats, di satu sisi Iran memiliki tujuan geopolitik untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan regional di Timur Tengah. Memandang dirinya sebagai pelindung Muslim Syiah, tak jarang otoritasnya berupaya memenuhi kebutuhan populasi Syiah di seluruh dunia.

Sebaliknya, Arab Saudi yang secara historis menerapkan kebijakan dominasinya atas Muslim Sunni, mereka memandang pengaruh Iran sebagai ancaman. Kondisi ini secara tidak langsung telah membuat hubungannya memburuk.

Pada langkahnya, Iran dan Arab Saudi cukup sering menawarkan bantuan kepada pihak-pihak yang terlibat konflik. Sebagai contoh, bisa diambil Suriah dan Yaman yang menjadi bukti nyata persaingan Arab Saudi-Iran.

2. Agama

Saat membahas hubungan tak harmonis antara Arab Saudi dan Iran, sebagian orang cukup sering mengaitkannya dengan masalah agama.

Sebagaimana diketahui, masing-masing menganut salah satu dari dua cabang utama Islam, yakni Syiah (Iran) dan Sunni (Arab Saudi).

Pada sisi Arab Saudi yang menjadi rumah bagi tempat kelahiran Islam, mereka memandang dirinya sebagai pemimpin dunia Muslim.

Namun, status tersebut mendapat tantangan setelah Revolusi Iran pada 1979 yang memunculkan istilah ‘Pemimpin Dunia Syiah’.

Berbekal masing-masing statusnya, Arab Saudi dan Iran saling memengaruhi negara-negara tetangganya. Maka dari itu, tak jarang konflik yang awalnya hanya sebatas antar negara menjadi perang proksi.

3. Hubungan Internasional

Melihat riwayatnya, Arab Saudi dan Iran memang jarang berperang secara langsung. Mereka lebih sering terlibat perang proksi dengan menyeret sejumlah negara-negara tetangganya yang sedang berkonflik.

Lebih jauh, kondisinya semakin diperparah dengan keterlibatan pihak lain. Misalnya negara Barat semacam Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui, AS dan sekutunya memandang Iran sebagai kekuatan yang bisa mengganggu stabilitas di Timur Tengah. Hal ini pun dirasakan Arab Saudi yang sudah semakin condong juga menuju Barat.

Belum lagi, Iran juga sudah memiliki reputasi buruk sebagai penyokong kelompok militan di Timur Tengah.

Hal-hal semacam ini telah memperburuk citranya di dunia internasional, sementara Arab Saudi bisa saja memanfaatkannya untuk kepentingan lain.

Itulah sejumlah alasan Arab Saudi dan Iran bermusuhan.

Baca juga: Mengapa Sanksi Baru AS terhadap Iran Tak Akan Bermanfaat?

Topik Menarik