Israel Bantah Ancaman Kelaparan di Gaza, Tapi Buktinya Sangat Banyak

Israel Bantah Ancaman Kelaparan di Gaza, Tapi Buktinya Sangat Banyak

Global | okezone | Jum'at, 12 April 2024 - 15:48
share

GAZA Israel kerap membantah terjadi kelaparan di Gaza akibat serangan brutal yang dilakukannya. Namun sejumlah bukti yang sangat banyak di lapangan tidak bisa membuktikan bantahan Israel tersebut.

Hal ini diungkapkan jurnalis BBC yang datang ke Gaza. Kala itu, jurnalis BBC pertama kali menyeberang ke Gaza melalui pos pemeriksaan Erez pada tahun 1991, hanya melihat beberapa tentara Israel yang bosan di dalam gudang, memeriksa kartu identitas, sebelum mereka membiarkan pengunjung mengendarai mobil mereka melalui celah di kawat berduri dan masuk ke Gaza.

Bertahun-tahun kemudian, terminal ini berkembang menjadi terminal yang berkilauan, dengan lapisan dinding beton yang rumit, pertahanan dan gerbang baja, semuanya ditutupi dengan lusinan kamera CCTV. Hanya orang-orang yang sangat dipercaya dan memiliki hak istimewa yang diizinkan melewati Erez. Para jurnalis harus berjalan dan menyeret tas mereka.

Hingga tanggal 7 Oktober, ketika pejuang Hamas menghancurkan Erez. Mereka menyerang pangkalan militer terdekat, membunuh tentara Israel dan menyandera orang lain. Sejak itu, gedung ini ditutup untuk semua orang kecuali Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Sebagai bagian dari upaya Israel untuk menenangkan Presiden Joe Biden setelah tujuh pekerja dari badan amal World Central Kitchen (WCK) dibunuh oleh IDF, Perdana Menteri (PM)Benjamin Netanyahu berjanji untuk membuka kembali Erez untuk konvoi kemanusiaan.

Hal ini penting karena ini adalah cara paling sederhana untuk memberikan bantuan kepada sekitar 300.000 warga Palestina di Gaza utara. Badan darurat pangan yang paling berwenang, yang dikenal sebagai IPC, telah memperingatkan bahwa kelaparan akan melanda wilayah tersebut dalam empat minggu ke depan.

Utusan kemanusiaan Joe Biden untuk Gaza, David Satterfield, mengatakan pada Rabu (10/4/2024) bahwa ada risiko kelaparan yang akan terjadi pada sebagian besar, jika tidak seluruh, 2,2 juta penduduk Gaza.

Kelaparan ini disebabkan oleh pengepungan yang dilakukan Israel tepat setelah serangan tanggal 7 Oktober. Saat itu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan telah memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza. Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup.

Kami memerangi manusia dan hewan, dan kami bertindak sesuai dengan hal tersebut, terangnya.

Topik Menarik