Dari Mana Israel Mendapatkan Senjata untuk Perang Gaza?

Dari Mana Israel Mendapatkan Senjata untuk Perang Gaza?

Global | okezone | Senin, 8 April 2024 - 16:04
share

GAZA - Pemerintah negara-negara Barat mendapat tekanan yang semakin besar untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel karena mereka melancarkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Israel adalah eksportir senjata utama, namun militernya sangat bergantung pada pesawat impor, bom berpemandu, dan rudal untuk melakukan apa yang oleh para ahli digambarkan sebagai salah satu kampanye udara paling intens dan destruktif dalam sejarah baru-baru ini.

Kelompok kampanye dan beberapa politisi di kalangan sekutu Barat Israel mengatakan ekspor senjata harus dihentikan. Mengapa? karena menurut mereka, Israel gagal berbuat cukup untuk melindungi kehidupan warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan yang cukup menjangkau mereka.

Pada Jumat (5/4/2024) Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) mendukung larangan senjata, dengan 28 negara memberikan suara mendukung, enam menentang dan 13 abstain. Amerika dan Jerman yang menyumbang sebagian besar impor senjata Israel, keduanya memberikan suara menentang. Jerman mengatakan hal itu dilakukan karena resolusi tersebut tidak secara eksplisit mengecam Hamas.

Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel. Lebih dari 33.000 orang tewas di Gaza, 70 di antaranya anak-anak dan perempuan, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Berikut beberapa sumber pasokan senjata bagi Israel untuk perang melawan Hamas di Gaza:

1. Amerika Serikat (AS)

AS sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar ke Israel, dan telah membantunya membangun salah satu negara dengan teknologi militer tercanggih di dunia.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), AS menyumbang 69 impor senjata Israel antara tahun 2019 dan 2023.

AS memberi Israel bantuan militer tahunan senilai USD3,8 miliar berdasarkan perjanjian 10 tahun yang dimaksudkan untuk memungkinkan sekutunya mempertahankan apa yang disebutnya keunggulan militer kualitatif atas negara-negara tetangga.

Israel telah menggunakan hibah tersebut untuk membiayai pesanan F-35 Joint Strike Fighters, sebuah pesawat siluman yang dianggap paling canggih yang pernah dibuat. Sejauh ini pihaknya telah memesan 75 pesawat dan menerima pengiriman lebih dari 30 pesawat. Ini adalah negara pertama selain AS yang menerima F-35 dan yang pertama menggunakannya dalam pertempuran.

Topik Menarik