Inilah Satu-satunya Negeri Muslim yang Pernah Mengalahkan Rusia dalam Perang di Era Modern

Inilah Satu-satunya Negeri Muslim yang Pernah Mengalahkan Rusia dalam Perang di Era Modern

Global | sindonews | Selasa, 26 Maret 2024 - 19:30
share

Ini satu-satunya negeri Muslim yang pernah mengalahkan Rusia dalam perang di era modern. Terlepas dari segala keterbatasan yang dimiliki, mereka berhasil bertahan dan membuat armada Moskow menarik diri.

Chechnya, republik Muslim kecil di sisi utara pegunungan Kaukasus Besar adalah negeri yang dimaksud. Pada riwayatnya, mereka pernah melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Rusia, khususnya setelah keruntuhan Uni Soviet.

Pasca keruntuhan Uni Soviet pada 1991, Chechnya yang pernah menjadi bagian wilayahnya mendeklarasikan kemerdekaan.

Namun, usahanya mendapat tantangan dari Federasi Rusia yang menganggap wilayah Chechnya sebagai bagiannya.

Pada akhirnya, terjadi pertempuran yang mempertemukan Rusia dengan para pejuang dari Chechnya. Operasi pamer kekuatan ini dengan cepat berkembang menjadi fase pertama dari serangkaian operasi gabungan militer Rusia untuk melenyapkan api separatis Chechnya.

Namun, siapa sangka bahwa momen tersebut justru menjadi kampanye militer penuh yang berakhir dengan kegagalan.

Chechnya, Negeri Muslim yang Pernah Mengalahkan Rusia

Dikenal sebagai Perang Chechnya I, konflik ini terjadi sekitar tahun 1994 hingga 1996. Perang bermula ketika pasukan Rusia melakukan invasi ke Chechnya guna merebut kembali kendali atas wilayah tersebut.

Namun, jalan tentara Rusia dihadapkan pada perlawanan sengit dari para serdadu Chechnya yang terorganisir serta memiliki motivasi tinggi.

Dipimpin mantan jenderal angkatan udara Soviet, Dzokhar Dudayev, para serdadu Chechnya bertempur tanpa rasa takut.

Mengutip laman NPR, Selasa (26/3/2024), Rusia melancarkan kampanye militer besar-besaran yang ditandai dengan serangan udara tanpa henti dan tembakan artileri berat. Ribuan pejuang dan puluhan ribu warga sipil Chechnya tewas, sementara ibu kota Grozny juga dihancurkan.

Menariknya, pejuang Chechnya tidak pernah menyerah. Bahkan ketika Dudayev terbunuh, mereka segera menunjuk penggantinya.

Kampanye militer Rusia di Chechnya berlangsung sekitar dua tahun lamanya. Berbekal militer yang kuat, anehnya Moskow selalu berulang kali gagal memadamkan api perjuangan rakyat Chechnya. Hebatnya lagi, Rusia justru kalah.

Mengutip History, sekitar Agustus 1996, Grozny direbut kembali oleh pejuang Chechnya setelah satu tahun diduduki Rusia. Melihat kondisi yang mulai berbalik, gencatan senjata diumumkan.

Tak lama berselang, pemerintahan Presiden Boris Yeltsin menandatangani perjanjian damai dengan Chechnya. Salah satu poin yang tercantum adalah pemindahan seluruh pasukan Rusia dari wilayah tersebut dan memberikan otonomi lebih luas kepada Chechnya, meskipun bukan kemerdekaan formal.

Pada 1997, pasukan Rusia terakhir yang telah dipermalukan meninggalkan Chechnya. Meski ada perjanjian damai yang menjadikan Chechnya sebagai negara merdeka secara de facto, mereka secara resmi tetap menjadi bagian dari Rusia.

Kenapa Rusia Bisa Kalah?

Ada sederet faktor yang menjadikan Rusia kalah dalam perang Chechnya pertama. Salah satu yang paling disorot adalah kesalahan perhitungan.

Mengutip Hoover, waktu itu Rusia sepertinya belum paham bahwa pejuang Chechnya berisikan orang-orang yang sangat termotivasi, berani, terampil dalam pertempuran hingga punya rasa kebencian yang membara terhadap Rusia. Selain itu, mereka juga dipimpin Dudaev, jenderal Soviet yang suka berperang.

Analisis intelijen Rusia seharusnya sadar bahwa orang-orang Chechnya akan berjuang keras dan lama melawan penjajah asing.

Namun, kepemimpinan Yeltsin yang tidak tahu banyak tentang orang-orang Chechnya justru membawa negaranya menuju kekalahan.

Di balik kekuatannya yang superior, militer Rusia sebenarnya juga punya kelemahan. Struktur militer dan kekuasaannya masih ringkih, sehingga apabila harus diadu melawan orang-orang pejuang yang memiliki motivasi tinggi dan mahir dalam taktik gerilya, hasilnya bisa berubah.

Demikianlah ulasan mengenai Chechnya, satu-satunya negeri Muslim yang pernah mengalahkan Rusia dalam perang di era modern.