Media Pemerintah Rusia Salahkan Ukraina dan Barat Atas Serangan Teroris di Gedung Konser yang Tewaskan 137 Orang

Media Pemerintah Rusia Salahkan Ukraina dan Barat Atas Serangan Teroris di Gedung Konser yang Tewaskan 137 Orang

Global | okezone | Selasa, 26 Maret 2024 - 07:44
share

RUSIA - Media pemerintah Rusia dengan tegas menyalahkan Ukraina dan negara-negara Barat atas serangan mematikan di Crocus Hall, dan mengulangi narasi serupa yang disampaikan Kremlin sambil mengabaikan bantahan Ukraina atas keterlibatan apa pun.

Namun, para komentator yang lebih berpikiran independen skeptis terhadap klaim tersebut, dengan alasan bahwa keamanan negara telah terganggu oleh perang di Ukraina dan tidak mampu mencegah serangan ini di dalam negeri.

Upaya paling mengejutkan dalam mengatasi disinformasi yang dilakukan oleh media pemerintah Rusia mungkin adalah siaran video NTV yang tampaknya merupakan audio yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), yang menampilkan pejabat tinggi keamanan Ukraina Oleksiy Danilov. Klip tersebut ditayangkan di saluran terpopuler ketiga di Rusia, hanya beberapa jam setelah serangan itu.

"Sangat menyenangkan di Moskow hari ini. Saya yakin kami akan lebih sering mengadakan kesenangan seperti itu untuk mereka, terang Danilov.

Namun kami telah menetapkan bahwa klip video tersebut merupakan gabungan dari dua wawancara berbeda yang dipublikasikan minggu lalu, dan bahwa suara dalam video tersebut mungkin dihasilkan menggunakan teknologi AI.

Presenter TV Rusia dan blogger populer pro-Kremlin mempertanyakan apakah kelompok Negara Islam (ISIS) berada di balik serangan Moskow, dan menyebutnya sebagai peristiwa versi Barat.

Sudah ada upaya untuk membuat semua orang mengejar petunjuk yang salah, kata komentator populer dan propagandis pro-Kremlin Dmitry Kiselyov dalam program ulasan berita prime-time tanggal 24 Maret.

ISIS mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Tindakan teror atas nama ISIS dilakukan oleh penyerang bunuh diri yang tidak berusaha melarikan diri setelahnya, lanjutnya.

Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa para teroris mencari keselamatan di Ukraina, tempat tujuan mereka setelah melakukan kejahatan, ujarnya.

Topik Menarik