Di Balik RS Gaza Ketika Para Ibu Terlalu Lemah untuk Menyusui Bayinya Akibat Kelaparan

Di Balik RS Gaza Ketika Para Ibu Terlalu Lemah untuk Menyusui Bayinya Akibat Kelaparan

Global | okezone | Rabu, 20 Maret 2024 - 15:44
share

GAZA – Para ibu yang sudah melahirkan terlihat dalam kondisi begitu lemah akibat kelaparan sehingga tidak bisa menyusui bayinya.

Wanita hamil yang dirawat intensif dan bahkan kehilangan bayinya, karena kekurangan gizi. Sekelompok kecil bayi yang prematur harus berjejalan dua orang di dalam inkubator karena ruang terbatas.

Ini adalah gambaran suram yang dilukiskan oleh para dokter dan perawat di wilayah utara Gaza yang dilanda perang, di mana bencana kelaparan sedang terjadi secara nyata.

Israel dengan keras menyangkal adanya batasan bantuan yang masuk ke Gaza dan menyatakan bahwa mereka mendukung pengiriman pasokan melalui udara, darat dan laut. Namun para pejabat paling senior di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan krisis kemanusiaan ini yang tidak ada bandingannya di mana pun di dunia, sepenuhnya dapat dicegah dan disebabkan oleh pembatasan yang melumpuhkan Israel dan pemboman terhadap wilayah tersebut yang diberlakukan sebagai pembalasan atas pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober.

“Situasi di rumah sakit sangat buruk, kami menghadapi kekurangan yang parah mulai dari listrik, staf, makanan, obat-obatan hingga air bersih,” kata Ahmed al-Kahlout, perawat senior di rumah sakit Kamal Adwan di Kota Gaza, yang merupakan satu-satunya fasilitas perawatan bayi baru lahir dan anak-anak di wilayah utara yang dilanda perang.

“Sekitar 70 persen perempuan yang melahirkan di rumah sakit kami berakhir di Unit Perawatan Intensif (ICU) karena imunitas rendah dan malnutrisi,” lanjutnya.

“Ibu menyusui tidak bisa memberi makan bayinya karena mereka tidak bisa mendapatkan cukup makanan untuk dimakan. Ini merupakan bencana besar karena seorang anak mungkin menderita pneumonia sederhana, namun karena daya tahan tubuhnya yang lemah, penyakit ini bisa berakibat fatal,” tambahnya.

ICU Kamal Adwan, yang menggunakan tenaga surya, kini hanya memiliki enam tempat tidur dan lima inkubator, karena sebagian besar listrik padam.

“Dalam sebagian besar kasus, kami harus menempatkan dua anak dalam satu inkubator dan dengan tempat tidur ICU kami menempatkan dua hingga tiga anak dalam satu tempat tidur untuk memberikan ruang,” ungkapnya.

Video dari rumah sakit menunjukkan bungkusan bayi yang sangat kecil sering kali diletakkan di tempat tidur, dan orang tua yang khawatir memeluk mereka. Dalam foto yang dikirim dari dalam rumah sakit, dua anak laki-laki yang tampaknya kekurangan gizi dipasangi infus.

Topik Menarik