Tak Ada Kegembiraan Ramadhan, Gaza Terancam Kelaparan Selama Bulan Puasa

Tak Ada Kegembiraan Ramadhan, Gaza Terancam Kelaparan Selama Bulan Puasa

Global | okezone | Selasa, 19 Maret 2024 - 08:45
share

GAZA Saat fajar menyingsing pada Senin (11/3/2024) pagi lalu, yang menandai dimulainya Ramadhan , hal itu membawa ironi yang kejam bagi masyarakat Gaza .

Bulan suci ketika umat Islam berpuasa di siang hari telah tiba di tengah bencana kelaparan yang mengancam.

Warga Gaza telah mengalami perang selama lima bulan. Sebenarnya seluruh penduduk sudah bergantung pada bantuan pangan untuk bertahan hidup.

Khaled Naji dan keluarga berbagi makanan di reruntuhan rumahnya di Gaza. Tidak ada kegembiraan di Ramadhan ini, katanya, dikutip BBC.

Orang-orang di sini sudah berpuasa selama berbulan-bulan, kata Dr Amjad Eleiwa, wakil direktur unit gawat darurat di rumah sakit al-Shifa, Kota Gaza.

Mereka menjelajahi kota mencari makanan untuk bertahan hidup, tapi mereka tidak dapat menemukannya, lanjutnya.

Pada Jumat (153/2024), ketika kapal tongkang World Central Kitchen mendekati garis pantai Gaza, Khaled Naji, ayah enam anak, sedang membantu istrinya menyiapkan makan malam di reruntuhan rumah mereka di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Kami membutuhkan bantuan ini. Mereka bicara tentang bantuan kemanusiaan tapi kami tidak mendapat apa-apa, terangnya.

Seperti banyak orang di Gaza, Naji dan keluarganya berusaha untuk merayakan Ramadhan. Kami puasa karena Tuhan tapi tahun ini kami tidak bisa menikmatinya, ujarnya.

Bukan sahur, bukan saat kita berbuka, bukan ritual yang biasa kita ikuti. Kita tidak mendandani anak-anak kita dan mengajak mereka salat. Kita tidak mengajari mereka tentang keimanan kita. takut kalau-kalau ada peluru yang menimpa kepalamu, lanjutnya.

Saat matahari terbenam tiba, Naji meletakkan selimut di atas lempengan beton dan duduk bersama keluarganya di tengah reruntuhan. Mereka telah mengemis sejumlah kecil makanan segar untuk makan malam. Pada beberapa hari sebelumnya, tidak ada satu pun.

Situasi kami saat ini, di Jalur Gaza, membuat saya iri pada mereka yang tewas, tambahnya.

Topik Menarik