Jelang Invasi Rafah, Israel akan Tempatkan Warga Palestina di 'Pulau Kemanusiaan'

Jelang Invasi Rafah, Israel akan Tempatkan Warga Palestina di 'Pulau Kemanusiaan'

Global | sindonews | Sabtu, 16 Maret 2024 - 13:15
share

Tentara kolonial Israel mengumumkan bermaksud mengarahkan sebagian besar dari 1,4 juta pengungsi Palestina yang tinggal di kota Rafah di Gaza selatan menuju pulau-pulau kemanusiaan di tengah Jalur Gaza.

Langkah ini dilakukan sebelum serangan darat yang diperkirakan akan digelar Israel di Rafah.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan pemindahan mereka yang berada di Rafah ke wilayah yang ditentukan, akan dilakukan melalui koordinasi dengan aktor internasional.

Menurut dia, pemindahan itu adalah bagian utama dari persiapan tentara menggelar invasi ke Rafah. Israel mengatakan ingin menghancurkan Hamas yang memiliki empat batalion di Rafah.

Hagari menambahkan, Kita perlu memastikan 1,4 juta orang atau setidaknya sejumlah besar dari 1,4 juta orang akan pindah. Di mana? Ke pulau-pulau kemanusiaan yang akan kami ciptakan bersama komunitas internasional.

Dia menekankan pulau-pulau ini akan menyediakan perumahan sementara, makanan, air dan kebutuhan lainnya bagi warga Palestina yang dievakuasi.

Dia tidak menyebutkan kapan Rafah akan dievakuasi atau kapan serangan terhadap kota itu akan dimulai, dan menjelaskan Israel ingin waktunya tepat dari sudut pandang operasional dan harus dikoordinasikan dengan Mesir, yang menyatakan tidak ingin adanya gelombang pengungsi Palestina melintasi perbatasannya.

Rafah telah bertambah penduduknya dalam beberapa bulan terakhir ketika warga Palestina di Gaza melarikan diri dari pertempuran dari hampir setiap sudut wilayah Jalur Gaza.

Kini tenda-tenda menutupi seluruh kota Rafah. Nasib warga di Rafah telah menjadi sumber kekhawatiran besar bagi sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat (AS) dan organisasi kemanusiaan, yang percaya serangan terhadap wilayah tersebut akan mengakibatkan bencana.

Rafah juga merupakan pintu masuk utama bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan terhadap Rafah sangat penting untuk mencapai tujuan yang dinyatakan Israel untuk menghancurkan Hamas.

Pada awal perang, Israel mengarahkan pengungsi ke sebidang tanah yang belum dikembangkan di sepanjang pantai Mediterania Gaza yang ditetapkan sebagai zona aman, namun kelompok bantuan mengatakan tidak ada rencana nyata untuk menerima sejumlah besar pengungsi di sana.

Selain itu, Israel juga menargetkan wilayah tersebut dalam serangan udaranya, yang menewaskan banyak warga Palestina, termasuk anak-anak.

Israel telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina, melukai 73.000 orang dan 7.000 hilang di bawah reruntuhan puing yang diduga tewas di seluruh Jalur Gaza.

Topik Menarik