Itama Ranoraya (IRRA) Distribusi Alat Radioterapi Kanker Mulai Juni 2024

Itama Ranoraya (IRRA) Distribusi Alat Radioterapi Kanker Mulai Juni 2024

Global | IDX Channel | Rabu, 21 Februari 2024 - 04:21
share

IDXChannel - Emiten alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) akan memulai pendistribusian alat radioterapi eksternal atau disebut Linear Accelerator (LINAC) pada Juni 2024 ke beberapa rumah sakit swasta. Hal ini dilakukan dalam mendukung pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia.

Perseroan pun berencana untuk mengikuti proses pengadaan distribusi LINAC ke berbagai daerah yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh negeri.

Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) pada 2020, jumlah alat radioterapi di Indonesia berupa LINAC hanya terdapat 55 unit dengan fokus penyebaran paling banyak di pulau Jawa dan Sumatera. Semantara itu, hanya terdapat masing-masing satu unit yang tersedia untuk Pulau Kalimatan dan Papua.

Sesuai dengan rencana kami untuk melakukan ekspansi pada sejumlah kategori pada tahun ini, termasuk di antaranya adalah durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustaibale growth, kini perseroan berkesempatan untuk menjadi penyedia dari alat Linear Accelerator atau LINAC," kata Presiden Direktur IRRA, Heru Firdausi Syarif dalam keterangan resminya, Selasa (20/2/2024).

"Di samping perluasan portofolio yang dapat berkontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi perseroan, ini juga menunjukkan komitmen kami dalam mencegah dan mengobati kanker di Indonesia, paparnya.

LINAC adalah alat yang digunakan ketika radioterapi dengan menghasilkan x-ray (sinar x) berenergi tinggi atau elektron untuk membunuh sel kanker. Dilengkapi dengan tujuh pilihan energi, LINAC dapat membunuh sel kanker dengan berbagai variasi kedalaman dan ukuran secara eksternal.

Dengan bantuan komponen Multi-Leaf Collimator (MLC), sinar x yang dibentuk menyerupai jaringan kanker oleh LINAC dapat mengurangi efek samping pada jaringan sehat di sekitarnya.

Kami memahami peran krusial dari produk LINAC ini dalam pengobatan kanker. Oleh karena itu, dengan mengikuti tender atau pengadaan distribusi LINAC dari pemerintah nantinya, kami berharap dapat memberikan kebermanfaatan bagi lebih banyak orang untuk menekan angka kesenjangan perawatan kanker di Indonesia, tutup Heru.

Dari data RTI Business, saham IRRA ditutup melompat 4,90 persen ke 535 pada perdagangan hari ini (20/2). Nilai transaksi perdagangan saham IRRA mencapai Rp2,58 miliar dengan volume sebanyak 4,94 juta saham dan frekuensi 1.112 kali.

(FAY)

Topik Menarik