Gila! Menteri Zionis Serukan Tentara Israel Tembak Anak-anak dan Perempuan Gaza

Gila! Menteri Zionis Serukan Tentara Israel Tembak Anak-anak dan Perempuan Gaza

Global | sindonews | Selasa, 13 Februari 2024 - 09:22
share

Seorang menteri Zionis membuat seruan gila kepada tentara Israel, yakni agar menembak anak-anak dan para perempuan di Jalur Gaza, Palestina.

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, membuat seruan itu dengan dalih untuk melindungi pasukan Zionis.

Menurut laporan media Israel yang dikutip Middle East Monitor , Selasa (13/2/2024), seruan Ben-Gvir tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi yang mengatakan: Perintah penembakan di daerah perbatasan diubah sesuai dengan instruksi petugas di lapangan setiap hari.

Ben-Gvir menjawab: Anda tahu cara kerja musuh kami. Mereka akan menguji kita, mereka akan mengirim perempuan dan anak-anak, dan pada akhirnya mereka akan terbukti menjadi penyabot. Jika kita terus seperti ini, kita akan mencapai 7 Oktober lagi.

Jenderal Halevi menyela: Para prajurit mengetahui kerumitannya, dan jika kita tidak mengoordinasikan komando, kita akan menyaksikan kejadian buruk di mana tentara menembaki tentara lain."

Namun, Ben-Gvir tak mau kalah dengan menegaskan: Tidak mungkin ada situasi di mana anak-anak dan perempuan mendekati kami dari tembok. Siapa pun yang mendekat untuk mengganggu keamanan harus menerima peluru, jika tidak kita akan melihat 7 Oktober lagi.

Menteri Zionis tersebut memiliki rekam jejak dalam aksi ekstremisnya, termasuk mendapat hukuman pada tahun 2007 atas hasutan rasis terhadap orang Arab dan dukungan untuk terorisme, serta aktivisme anti-LGBTQ.

Dia mengaku tidak lagi menganjurkan pengusiran semua warga Palestinahanya mereka yang dia anggap sebagai pengkhianat atau teroris. Sebagai seorang pemukim ilegal yang tinggal di Tepi Baratwilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, Ben-Gvir menentang kenegaraan Palestina.

Dia juga mendukung ibadah umat Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount. Itu bertentangan dengan status quo situs tersebut, dan penentangan tradisional Yahudi Ortodoks.

Topik Menarik