Militer Selamatkan Orang Sebanyak Mungkin, Presiden Ukraina Serukan Bantuan Internasional Usai Bendungan Jebol

Militer Selamatkan Orang Sebanyak Mungkin, Presiden Ukraina Serukan Bantuan Internasional Usai Bendungan Jebol

Global | BuddyKu | Kamis, 8 Juni 2023 - 12:40
share

UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan tanggapan kemanusiaan yang "jelas dan cepat" dari komunitas internasional usai ledakan di bendungan Nova Kakhovka.

Dia mengatakan sulit untuk mengetahui berapa banyak orang di wilayah Kherson yang diduduki yang menjadi korban meninggal tanpa penyelamatan, air minum, makanan, dan perawatan medis.

Dia menjelaskan militer dan layanan darurat Ukraina menyelamatkan orang sebanyak mungkin, meskipun ada tembakan dari Rusia.

"Tetapi lebih banyak upaya diperlukan. Kami membutuhkan organisasi internasional, seperti Komite Palang Merah Internasional, untuk segera bergabung dalam operasi penyelamatan dan membantu orang-orang di wilayah Kherson yang diduduki," ujarnya, dikutip CNN.

Presiden Ukraina mengungkapkan rasa frustrasinya dengan mengatakan, "Sayangnya, perhatian dunia tidak cukup."

Presiden menggambarkan situasi di wilayah Kherson yang diduduki sebagai "bencana" karena ketinggian air pada Rabu (7/6/2023) terus meningkat setelah bendungan Nova Kakhovka dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) jebol pada Selasa (6/6/2023) pagi waktu setempat.

"Hari ini, kami telah memfokuskan sepanjang hari pada konsekuensi serangan teroris Rusia di pembangkit listrik tenaga air (Nova) Kakhovka. Lusinan permukiman di wilayah yang berada di bawah kendali kami telah terendam banjir. Ribuan rumah terendam banjir!" kata Zelensky dalam pidato malamnya.

"Situasi di wilayah Kherson yang diduduki benar-benar bencana. Para penjajah menelantarkan orang-orang dalam kondisi yang mengerikan ini. Tanpa penyelamatan, tanpa air, hanya di atas atap rumah di komunitas yang dilanda banjir," tambahnya.

Sementara itu, situasi kemanusiaan di Ukraina setelah jebolnya bendungan Nova Kakhovka menjadi topik pembicaraan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (7/6/2023).

"Presiden Republik menyebutkan fakta bahwa Pusat Krisis dan Dukungan Kementerian Luar Negeri akan segera mengirimkan konvoi pertama sekitar sepuluh ton peralatan untuk memenuhi kebutuhan mendesak penduduk sipil (kesehatan, kebersihan, pemurnian air, tangki portabel)," bunyi pernyataan dari Istana Elyse.

"Dia juga mengungkapkan harapan bahwa bantuan kemanusiaan akan diberikan kepada penduduk Ukraina yang terkena dampak banjir dan tinggal di wilayah yang dikuasai tentara Rusia," lanjutnya.

Pada Rabu (7/6/2023), Macron juga berbicara dengan Zelensky, di mana dia menyatakan "solidaritasnya dengan rakyat Ukraina setelah serangan di bendungan Kakhovka."

"Prancis mengutuk tindakan mengerikan ini, yang membahayakan populasi," cuit Macron di Twitter.

"Dalam beberapa jam ke depan, kami akan mengirimkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, lanjutnya.

Topik Menarik