Tuduh Biden Pelecehan Seksual, Wanita AS Ini Terbang ke Rusia Demi Cari Kewarganegaraan

Tuduh Biden Pelecehan Seksual, Wanita AS Ini Terbang ke Rusia Demi Cari Kewarganegaraan

Global | BuddyKu | Kamis, 1 Juni 2023 - 12:52
share

NEW YORK - Seorang wanita Amerika Serikat (AS) yang menuduh Presiden AS Joe Biden melakukan pelecehan seksual telah terbang ke Moskow dan mencari kewarganegaraan Rusia.

Berbicara kepada outlet berita Rusia yang dikelola negara, Tara Reade, 59, mengatakan dia merasa aman di negara itu dan ingin tinggal.

Reade menuduh Biden menyerangnya secara seksual saat dia bekerja di kantor kongresnya pada 1993.

Biden pun membantah keras tuduhannya. "Jelas itu tidak pernah, tidak pernah terjadi," katanya.

Reade diketahui bekerja sebagai asisten Biden ketika dia menjadi senator untuk Delaware. Dia menjadi berita utama pada 2020 saat kampanye kepresidenannya sedang berlangsung, ketika dia mengklaim bahwa dia menyerangnya secara seksual di koridor Capitol Hill ketika dia berusia 29 tahun.

Dia menuduhnya memaksanya ke dinding dan meletakkan tangannya di bawah baju dan roknya.

"Ketika saya turun dari pesawat di Moskow, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama saya merasa aman, dan saya merasa didengar dan dihormati," tulis surat kabar The Guardian mengutip ucapan Reade saat wawancara dengan Sputnik.

Dia mengatakan dia meninggalkan AS setelah seorang politisi Republik mengatakan kepadanya bahwa dia dalam bahaya fisik.

"[Saya] ingin mengajukan kewarganegaraan di Rusia, dari presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin... Saya berjanji untuk menjadi warga negara yang baik," ujar Reade, seraya menambahkan bahwa dia berharap untuk mempertahankan kewarganegaraan AS-nya.

Reade adalah salah satu dari beberapa wanita yang maju pada 2019 dan 2020 untuk menuduh Biden menyentuh, memeluk, atau berciuman secara tidak pantas. Dia mengatakan dia telah mengajukan pengaduan, meskipun tidak ada catatan yang ditemukan dan tidak jelas apakah klaimnya diselidiki secara resmi.

Seorang juru bicara Biden mengatakan dia percaya wanita itu memiliki hak untuk didengarkan tetapi insiden yang dituduhkan itu sama sekali tidak terjadi.

Topik Menarik