Pertama Kali dalam Sejarah! Israel Resmikan Perjanijan Kerja Sama Perdagangan dengan Negara Arab, Bagaimana Palestina?

Pertama Kali dalam Sejarah! Israel Resmikan Perjanijan Kerja Sama Perdagangan dengan Negara Arab, Bagaimana Palestina?

Global | koran-jakarta.com | Selasa, 31 Mei 2022 - 17:35
share

Israel telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab pada hari Selasa (31/5). Perjanjian ini sekaligus menjadi perjanjian perdagangan besar pertama Israel dengan negara Arab.

Pakta yang ditandatangani di Dubai setelah berbulan-bulan negosiasi itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara Timur Tengah.

"Selesai," kata Duta Besar Israel untuk UEA Amir Hayek di Twitter, membalas tweet lain yang dia posting sebelumnya yang mengatakan "UEA dan Israel akan menandatangani FTA dalam satu jam ke depan", seperti dikutip dari Reuters.

Presiden Dewan Bisnis UEA-Israel Dorian Barak mengatakan perjanjian perdagangan berupaya menetapkan tarif pajak, impor dan kekayaan intelektual, yang akan mendorong lebih banyak perusahaan Israel untuk mendirikan kantor di UEA, khususnya di Dubai.

Melalui perjanjian tersebut, dewan memperkirakan akan ada hampir 1.000 perusahaan Israel yang bekerja di atau melalui UEA pada akhir tahun.

"Pasar domestik tidak mewakili keseluruhan peluang. Peluang benar-benar terbentuk di Dubai, seperti yang dimiliki banyak perusahaan, untuk menargetkan wilayah yang lebih luas," kata Barak kepada Reuters .

Tak hanya itu, kementerian ekonomi Israel juga mengatakan bahwa kesepakatan itu akan menghapus tarif makanan, pertanian, kosmetik, peralatan medis dan obat-obatan.

"Bersama-sama kita akan menghilangkan hambatan dan mempromosikan perdagangan yang komprehensif dan teknologi baru, yang akan membentuk dasar yang kuat untuk jalan kita bersama, akan berkontribusi pada kesejahteraan warga dan mempermudah melakukan bisnis," ujar Menteri Ekonomi dan Industri Israel Orna Barbivai mengatakan pada hari Senin (30/5).

Namun, penandatanganan perjanjian tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina. Media yang diundang bahkan secara mendadak diberitahu bahwa mereka tidak bisa lagi menghadiri penandatanganan tanpa diberikan alasan yang jelas.

Sebelumnya, Menteri luar negeri UEA pada hari Senin mengutuk penyerbuan kompleks Al Aqsa di Yerusalem oleh kelompok yang disebutnya "pemukim ekstremis di bawah perlindungan pasukan Israel."

Kementerian luar negeri, dalam pernyataan tertulis, juga meminta otoritas Israel untuk bertanggung jawab mengurangi eskalasi dan mengakhiri semua serangan dan praktik yang mengarah pada kelanjutan ketegangan sambil menggarisbawahi perlunya menahan diri secara maksimal untuk menghindari ketidakstabilan lebih lanjut.

Reuters menuturkan, bagi UEA yang kaya minyak, kesepakatan dengan Israel menjadi perjanjian perdagangan bebas bilateral kedua setelah menandatangani kesepakatan serupa dengan India pada Februari. UEA juga tengah dalam pembicaraan perdagangan bilateral dengan beberapa negara lain, termasuk Indonesia dan Korea Selatan.

UEA telah secara agresif mengejar kesepakatan ini dalam upaya untuk memperkuat ekonomi dan statusnya sebagai pusat bisnis utama setelah pukulan yang diambil dari pandemi virus corona.

Israel dan UEA menjalin hubungan pada September 2020 dalam kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat yang melanggar kebijakan Arab selama beberapa dekade.

Topik Menarik