Pemimpin Chechnya Mengancam Polandia, Ucapannya Bikin Merinding

Pemimpin Chechnya Mengancam Polandia, Ucapannya Bikin Merinding

Global | genpi.co | Jum'at, 27 Mei 2022 - 06:25
share

GenPI.co - Pemimpin Chechnya sekaligus sekutu Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov, mendadak viral di media sosial lantaran mengancam Polandia secara langsung.

Video ancaman Kadyrov beredar di Twitter dan menjadi perbincangan setelah diunggah oleh akun @KyleWOrton, seorang jurnalis Inggris sekaligus peneliti kawasan Timur Tengah.

Dalam video itu, dia blak-blakan mengatakan bahwa Polandia menjadi target berikutnya setelah masalah dengan Ukraina selesai.

"Setelah Ukraina, jika kami diberi perintah, dalam enam detik kami akan menunjukkan kepada Anda apa yang kami mampu, kata Kadyrov sebagaimana yang ditampilkan dalam subtitle video itu.

#Putin\'s warlord-president of #Chechnya, Ramzan Kadyrov, says: "The issue of #Ukraine is closed ... I\'m interested in #Poland". Says Warsaw should stop supplying weapons and "beg ... official forgiveness" or the Russian army will come for them ???????????????????????? pic.twitter.com/bjAR4x6XUE

Kyle Orton (@KyleWOrton) May 25, 2022

Dia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa Polandia harus mengambil kembali senjatanya.

Polandia adalah salah satu negara di Eropa yang telah memasok Ukraina dengan sejumlah senjata untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia.

Dalam video tersebut, Ramzan Kadyrov juga merujuk pada insiden yang terjadi pada bulan lalu terhadap Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreev

Kala itu, Andreev diserang dengan cat merah pada hari Kemenangan yang memperingati kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua.

Duta Besar Sergey Andreev bersama delegasinya dipaksa untuk meninggalkan daerah tersebut.

Polandia harus memohon pengampunan resmi atas apa yang Anda lakukan pada duta besar kami, kata Kadyrov dalam video itu.

Ramzan Kadyrov sendiri adalah putra seorang pemimpin kemerdekaan Chechnya yang beralih pihak untuk bergabung dengan Rusia.

Dia secara teratur dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mengejutkan di republik Chechnya yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Sebagai sekutu Putin, Kadyrov mendukung penuhinvasi Putin ke Ukraina danturutmengirim pasukan ke sana.

Dia mengatakan pada pertengahan Maret sekitar 1.000 anak buahnya bergabung dengan pasukan Rusia.(*)

Video populer saat ini:

Topik Menarik