Fedi Nuril Jalani MCU sebelum Syuting Film Bapakmu Kiper, Ini Alasannya!

JAKARTA, iNews.id - Fedi Nuril kembali mengambil peran di luar zona nyamannya, kali ini dia bermain film genre komedi berjudul 'Bapakmu Kiper'. Di film komedi ini, Fedi memerankan Warto, mantan kiper liga tarkam yang kemudian bekerja sebagai penjual ikan di pasar dan berjuang memperbaiki hubungannya dengan sang anak, Dino.

Dalam cerita, Warto adalah eks penjaga gawang tim tarkam Serigala Sakti yang membantu Dino menghadapi final Super Tarkam demi mimpi sang anak menembus Liga 2. Namun di balik tujuan dan ambisi itu, ada konflik emosional antara Warto dan Dino sebagai ayah dan anak.

"Intinya sih cerita tentang Warto yang berusaha membantu Dino menang final Super Tarkam, tapi di saat yang sama dia juga berusaha memperbaiki hubungannya dengan anaknya," kata Fedi seusai acara Syukuran dan Big Reading Film Bapakmu Kiper, Selasa (16/12/2025).

Dalam menghadapi perannya sebagai mantan kiper, Fedi melakukan persiapan fisik yang serius. Di usianya saat ini, langkah awal yang dilakukan Fedi adalah melakukan medical check-up (MCU) sebelum menjalani latihan intens. Fedi menyadari, di usianya saat ini melakukan olahraga dengan intensitas tinggi berisiko bagi jantung.

"Persiapan fisik nomor satu itu medical check-up. Karena memang harus hati-hati melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Kami maunya bikin karya yang baik, jangan sampai mengorbankan kesehatan," ujarnya.

Tak hanya persiapan fisik, Fedi juga menjalani workshop sepak bola khusus posisi kiper. Pengalaman ini terbilang baru, karena semasa sekolah ia mengaku tak pernah menjadi penjaga gawang.

"Saya minta workshop yang cukup serius. Karena di film ini, karakter saya harus terlihat jago. Jadi harus meyakinkan. Dari latihan basic sampai yang atraktif, supaya bukan cuma bisa main, tapi juga terlihat keren dan entertaining," jelasnya.

Selain tantangan fisik, 'Bapakmu Kiper' juga menjadi ajang bagi Fedi untuk kembali bermain di film komedi, genre yang menurutnya tidak mudah. Menurutnya, ia tidak ingin memaksa terlihat lucu di depan layar, sehingga humor yang disampaikan harus terlihat senatural mungkin.

"Buat saya, komedi itu salah satu genre yang susah. Kami enggak boleh maksa lucu. Apalagi di film, kami harus mengutamakan gambar, bukan cuma dialog," kata Fedi.

Meski merasa sangat menantang di film komedi, Fedi mengaku percaya penuh pada sang sutradara, Ody C Harahap yang sudah berpengalaman menggarap film komedi.