Bolehkah Olahraga Saat Sakit? Ini Faktanya
JAKARTA - Bagi orang yang suka berolahraga, tubuh tidak fit sering membuat dilema. Hal itu karena dihadapkan dengan kondisi apakah harus istirahat total atau tetap bergerak dengan olahraga.
Olahraga ketika sakit, tergantung pada kondisi tubuh dan jenis gejala yang dialami. Salah satu kunci paling umum yang dibahas dikenal sebagai “neck check”, yang artinya boleh olahraga ringan bila gejala hanya di atas leher, misalnya hidung berair, bersin, atau sakit tenggorokan ringan.
Tidak disarankan berolahraga bila gejala muncul di bawah leher, seperti batuk berdahak, sesak napas, atau nyeri tubuh, apalagi jika disertai demam.
Pasalnya, demam dan gejala berat lain menandakan tubuh sedang bekerja keras untuk melawan infeksi. Itu artinya memberi tenaga ekstra lewat olahraga bisa justru memperburuk kondisi kesehatan.
Serunya Nonton Bareng Sinetron Mencintai Ipar Sendiri, Penggemar dan Pemain Ikut Histeris!
Jika tubuh merasa sangat lelah atau kehilangan energi, jadikan istirahat sebagai latihan terbaik hari itu. Rehab dari sakit lebih penting daripada mencapai target latihan harianmu, karena saat kamu sakit, tubuh sudah “berolahraga” cukup keras untuk memerangi penyakit.
Namun jika merasa cukup bugar dan hanya punya gejala ringan di atas leher, tetap bisa melakukan aktivitas ringan seperti jalan santai di sekitar rumah, peregangan atau stretching, dan yoga ringan.
"Aktivitas ini bisa membantu menjaga aliran darah dan suasana hati tanpa memberi beban berlebih pada sistem imun," demikian seperti dikutip dari Verywell Health, Minggu (14/12/2025).
Selain latihan ringan, penting juga untuk fokus tidur yang cukup agar sistem tubuh punya waktu pulih dan minum banyak air supaya tidak dehidrasi apalagi saat demam atau batuk.
Olahraga tidak selalu buruk saat tubuh tidak fit, namun yang perlu diperhatikan adalah tingkat keparahan gejala dan energi secara keseluruhan. Bila tubuh memberi sinyal untuk istirahat, maka harus didengarkan dan beri cukup istirahat.





