Rutin Olahraga Bisa Cegah Demensia, Ini Penjelasan Dokter!
JAKARTA, iNews.id - Olahraga bukan hanya terbukti membugarkan tubuh, tapi bisa mencegah demensia. Itu kenapa, ajakan rutin latihan fisik terus disampaikan para ahli kesehatan.
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Seraphim Medical Center dr Nahum, SpKO, orang yang tidak olahraga memiliki risiko demensia lebih besar. Hal itu berkaitan dengan kadar insulin yang tidak terkontrol dengan baik.
"Orang yang tidak berolahraga berisiko mengalami resistensi insulin, dan jika dibiarkan dapat menyebabkan demensia," kata dr Nahum saat ditemui di Seraphim Medical Center Gading Serpong, Tangerang, Sabtu (13/12/2025).
Tak hanya itu, olahraga secara rutin yaitu 150 menit per minggu, terbukti juga dapat mengontrol mood dan kesehatan mental secara keseluruhan. Bagi perempuan, penting juga untuk melakukan latihan beban.
"Tidak usah khawatir nanti akan punya otot sebesar Ade Rai, tidak mungkin terjadi kecuali Anda menyuntikkan steroid. Jadi, angkat beban tetap diperlukan para perempuan guna menjaga otot tetap terjaga baik," ujar dr Nahum.
"Akan sangat berbahaya jika tidak berolahraga atau latihan fisik sama sekali. Risiko penyakit jantung hingga diabetes bisa menyerang," tambahnya.
Sebagai informasi, demensia adalah sindrom atau kumpulan gejala akibat penyakit otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif (berpikir, mengingat, bernalar) secara progresif, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Demensia juga kerap disertai perubahan perilaku atau emosi.
Di era modern seperti sekarang, demensia ini kerap disebut juga sebagai diabetes tipe 3. Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah sering lupa dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Selain olahraga, terapi pendukung yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko demensia adalah TPS atau Transcranial Pulse Stimulation. Umumnya terapi dengan TPS ini dilakukan bagi kelompok usia 40 tahun ke atas.
Serunya Nonton Bareng Sinetron Mencintai Ipar Sendiri, Penggemar dan Pemain Ikut Histeris!
Dengan TPS, alat canggih ini dapat merangsang area serebral bagian dalam, mencapai hingga 8 cm ke dalam otak. Karena durasi stimulasi TPS yang singkat, pemanasan jaringan dapat dihindari. Pasien tidak diimobilisasi selama perawatan dan dapat bergerak bebas.
Keuntungan TPS:
- Perawatan pasien dengan demensia berat hingga sedang
- Perawatan rawat jalan (30 menit/sesi, 6 sesi perawatan dalam 2 minggu)
- Perawatan rawat jalan non-bedah melalui tengkorak tertutup
- Tanpa rasa sakit dan tanpa efek samping
- Pelatihan kognitif tambahan tidak diperlukan
- Tidak perlu mencukur kulit kepala, tidak perlu imobilisasi pasien
So, sejatinya demensia bisa dicegah sedari dini dengan berolahraga rutin setiap hari. Terpenting adalah kedisiplinan dalam berolahraga, bukan jenis olahraga apa yang ditekuni.









