Chris Martin Dituduh Rendahkan Penggemar Israel di Konser Coldplay, Ucapannya Jadi Sorotan

Chris Martin Dituduh Rendahkan Penggemar Israel di Konser Coldplay, Ucapannya Jadi Sorotan

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 5 September 2025 - 19:40
share

Vokalis Coldplay, Chris Martin, menjadi sorotan setelah dituduh merendahkan penggemar asal Israel saat konser di Stadion Wembley, London. Aksinya tersebut langsung memicu kontroversi besar dan perdebatan hangat di kalangan penggemar musik dunia.

Chris Martin dituduh merendahkan martabat dua penggemar Coldplay asal Israel setelah mengundang mereka naik ke panggung dan memperkenalkan diri di hadapan sekitar 90.000 penonton. Momen ini terekam jelas dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Kontroversi di Tengah Konser Coldplay

Baca Juga:Chris Martin Sindir CEO Astronomer-Staf yang Keciduk Mesra di Konser Coldplay: Mereka Selingkuh?

Interaksi di Panggung dengan Penggemar Israel

Musisi 48 tahun itu awalnya menanggapi sebuah poster bertuliskan "We Believe in Magic" yang dibawa dua wanita Israel bernama Avia dan Tal. Ia lalu mengundang mereka ke atas panggung dan menanyakan asal-usul mereka.

Dilansir dari The Standard, Jumat (5/9/2025), begitu kata "Israel" diucapkan, kerumunan memberikan reaksi campuran antara sorakan meriah dan ejekan.Mantan pacar Dakota Johnson itu mencoba menenangkan situasi dengan menegaskan bahwa ia menghargai mereka sebagai manusia setara, tanpa memandang asal negara. Namun, pernyataannya dianggap kontroversial karena seolah menyeimbangkan situasi dengan turut menyebut Palestina.

“Saya percaya bahwa kita semua bahwa manusia adalah manusia. Terima kasih telah hadir di sini. Kami sangat senang bertemu dengan kalian," kata Martin.

"Lihat mata hijaumu yang indah. Kami punya lagu berjudul Green Eyes. Kami harus menyanyikannya ulang untukmu," lanjutnya.

Foto/Page Six

Baca Juga:Ini Penyebab Chris Martin dan Dakota Johnson Putus

Reaksi dan Tuduhan Dehumanisasi

Langkah pelantun Yellow itu memicu perdebatan luas. Sejumlah komunitas pro-Israel menilai ucapan sang vokalis justru merendahkan martabat penggemar Israel. Komunitas Kreatif untuk Perdamaian menyebut bahwa komentar Martin bisa dianggap bentuk dehumanisasi, atau merendahkan.Sebab, ia memberi kesan orang Israel perlu diingatkan bahwa mereka adalah manusia. Kritik keras juga datang dari organisasi Zionis Betar Worldwide yang menegaskan bahwa identitas Israel tidak memerlukan validasi dari selebritas internasional.

"Pada konser Coldplay, dua gadis Israel dicemooh hanya karena mengatakan bahwa mereka berasal dari Israel, dan alih-alih membela mereka, Chris Martin 'menyeimbangkannya' dengan menyapa 'Palestina' lalu mengatakan kepada gadis-gadis itu, 'kami memperlakukan kalian sebagai manusia di bumi ini'," imbuh komunitas itu.

"Beginilah kenyataannya, orang Israel tidak butuh validasi dari para bintang rock. Keberadaan kami tidak untuk diperdebatkan," ucap organisasi tersebut.

Baca Juga:Chris Martin dan Dakota Johnson Dikabarkan Putus setelah 7 Tahun Bersama

Kesaksian Penggemar yang Naik ke Panggung

Avia dan Tal, dua penggemar Israel yang naik ke panggung, mengakui bahwa sempat ada keraguan untuk mengungkapkan asal mereka. Keduanya bahkan sempat mempertimbangkan menyebut berasal dari Malta agar terhindar dari reaksi massa.

Namun akhirnya mereka tetap menyatakan dari Israel. Menurut pengakuan Avia, keputusan itu cukup menegangkan karena seluruh stadion mengetahui asal-usul mereka, tetapi ia menilai kejujuran lebih penting daripada berbohong."Ada sepersekian detik ketika kami mempertimbangkan untuk mengatakan bahwa kami dari Malta, lalu saya mengatakan Israel," paparnya.

"Kami tidak bisa dan tidak ingin berbohong. Agak menakutkan bahwa 90.000 orang tahu kami berasal dari sini, tetapi kami mengatakannya," sambungnya.

Dukungan dan Pembelaan untuk Chris Martin

Meski menuai kritik, tak sedikit pula penggemar yang membela sikap Martin. Banyak yang menilai sang vokalis telah menangani situasi sulit dengan berkelas.

Beberapa komentar di media sosial menyebut pemilik nama asli Christopher Anthony John Martin itu adalah sosok yang tulus dan penuh empati, bahkan berhasil meredam potensi keributan lebih besar di tengah penonton. Mereka menilai ucapannya sebagai bentuk ajakan persatuan dan perdamaian, bukan penghinaan.

"Dia benar-benar luar biasa. Dia benar-benar orang paling baik yang pernah ada," tulis warganet."Ada di konser. Dia menanganinya dengan berkelas. Menghilangkan potensi reaksi buruk dari penonton," komentar warganet.

Kontroversi Bukan yang Pertama

Ini bukan kali pertama vokalis asal Inggris itu berada di tengah pusaran kontroversi terkait isu Israel-Palestina. Pada Juli lalu, saat konser Coldplay di Toronto, ia menyambut penonton yang membawa bendera Israel, sehari setelah sebelumnya penonton mengibarkan bendera Palestina.

Ia menegaskan bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang, diterima di konser Coldplay. Pada kesempatan lain, ia bahkan pernah menghentikan pertunjukan ketika seorang penonton dengan atribut bendera Israel jatuh saat mencoba naik ke panggung.

“Kemarin, kita punya bendera Palestina yang indah, hari ini kita punya bendera Israel,” tuturnya.

"Jadi, kami menyambut semua orang. Terima kasih, saudara-saudariku. Saya senang kedua kelompok bisa datang," tandasnya.

Topik Menarik