Hanung Bramantyo Bongkar Skema Kerusuhan 1998, Ingatkan Masyarakat Waspada
Sutradara ternama Hanung Bramantyo membongkar skema mengenai kerusuhan 1998 yang menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah Indonesia. Hal tersebut terungkap melalui akun Instagram pribadinya, @hanungbramantyo.
Hanung Bramantyo menuliskan skema peristiwa kerusuhan 1998. Di mana kala itu menelan banyak korban sipil sekaligus meninggalkan trauma mendalam, khususnya bagi masyarakat keturunan Tionghoa.
Dalam unggahannya, Hanung menguraikan bagaimana kerusuhan 1998 bermula. Menurutnya, korban sipil yang jatuh akibat tindakan aparat memicu gelombang kemarahan massa dan berujung pada demonstrasi besar-besaran.
Pada tahap berikutnya, provokator bergerak mengambil alih situasi dengan melakukan tindakan anarkis, termasuk perusakan dan aksi pemerkosaan terhadap perempuan keturunan Tionghoa.
Baca Juga:Hanung Bramantyo Kritik Jadwal Rilis Film Animasi Merah Putih One For All: Kok Bisa Dapat Tanggal
Foto/Instagram @hanungbramantyo"Skema kerusuhan 98. Korban sipil tewas oleh aparat. Masa marah lalu demo masal," tulis Hanung dikutip dari Instagram @hanungbramantyo, Selasa (2/9/2025).
"Provokator bergerak merusak, diikuti pemerkosaan tenis Tionghoa," sambungnya.
Tragedi ini memaksa pemerintah saat itu untuk mengumumkan keadaan darurat demi mengendalikan situasi nasional.
"Pemerintah mengumumkan keadaan darurat," jelasnya.Baca Juga:Hanung Bramantyo Kembali ke Panggung Teater dengan Drama Musikal Sinematik City of Love
Suami Zaskia Adya Mecca itu juga menyinggung dinamika politik yang terjadi setelah kerusuhan. Ia menulis bahwa desakan massa kala itu akhirnya berujung pada tuntutan pengunduran diri Presiden, yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden.
Rangkaian peristiwa tersebut tidak hanya mengguncang stabilitas negara, tetapi juga menjadi catatan penting bagi perjalanan demokrasi Indonesia. Dengan menyajikan kembali skema peristiwa itu, Hanung ingin memberikan gambaran kepada generasi muda tentang bagaimana provokasi dapat memanfaatkan situasi krisis.
"Tuntutan Presiden terpilih mundur. Wakil Presiden naik jadi Presiden," ujarnya.
Lebih jauh, sutradara 49 tahun ini memberikan pesan khusus kepada kelompok mahasiswa dan driver ojek online (ojol) yang kerap terlibat dalam aksi demonstrasi belakangan ini. Ia meminta agar mereka tidak mudah terprovokasi dan memilih untuk pulang apabila situasi sudah tidak terkendali. Baca Juga:Hanung Bramantyo Petik Hikmah Patah Tulang akibat Ketiban Moge, Jadi Lebih Sabar
Pesan tersebut menegaskan kekhawatiran Hanung akan adanya pihak-pihak yang berupaya menunggangi aksi massa demi kepentingan tertentu.
"Jangan sampai terjadi lagi! Adik-adik mahasiswa, para driver ojol, please tolong pulang kalian. Karena sekarang yang bergerak provokator mengenakan identitas kalian," tandasnya.
Unggahan sutradara film Gowok: Kamasutra Jawa itu pun menuai banyak tanggapan dari warganet. Sebagian besar memberikan komentar dukungan dan menyatakan setuju dengan peringatan yang disampaikan.
Ada pula yang mendoakan keselamatan bangsa Indonesia di tengah situasi yang penuh gejolak. Bahkan dari warganet luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. "Setuju," kata warganet.
"Tetap aman semuanya," komentar warganet.
"Kami dari Malaysia, Singapura, dan Brunei mendoakan keselamatan saudara kami di Indonesia. Kadang kita gaduh, tapi kita tetap serumpun keluarga. Jaga diri, jaga negara kalian," tulis warganet.








