Jerome Polin Kritik Tunjangan DPR Rp50 Juta, Sindir Hidup Mewah di Tengah Rakyat Susah

Jerome Polin Kritik Tunjangan DPR Rp50 Juta, Sindir Hidup Mewah di Tengah Rakyat Susah

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 21 Agustus 2025 - 21:20
share

Youtuber dan konten kreator Jerome Polin ikut menyoroti polemik tunjangan DPR sebesar Rp50 juta per bulan. Melalui kritik tajamnya, Jerome menyindir kehidupan mewah anggota dewan yang dianggap kontras dengan kondisi rakyat kecil yang masih berjuang untuk makan dan tempat tinggal.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Jerome Polin menilai besarnya tunjangan anggota DPR tersebut tidak sebanding dengan kondisi rakyat yang masih berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:Jerome Polin Soroti Gaji Guru dan Dosen, Sindir Pemerintah soal Prioritas Pendidikan

Adies Kadir Sebut Rp50 Juta Masih Wajar

Sebelum kritik Jerome muncul, Wakil Ketua DPR Adies Kadir lebih dulu memberikan penjelasan mengenai tunjangan perumahan Rp50 juta yang diterima anggota dewan. Menurutnya, angka tersebut masih dalam batas wajar mengingat biaya sewa rumah di sekitar kawasan Senayan memang tergolong tinggi."Kalau kita di sekitar sini kan ngontrak atau ngekos Rp3 juta per bulan. Didapatkan Rp50 juta per bulan. Kalau kita Rp3 juta kita kalikan Rp26 hari kerja berarti Rp78 juta per bulan," kata Adies.

Jerome Polin: Itu Bukan Kos, Tapi Hotel Bintang Lima

Pernyataan Adies Kadir tersebut langsung mendapat respons dari Jerome. Dengan gaya khasnya yang lugas dan humoris, Jerome menyindir perbandingan biaya kontrakan yang disampaikan Adies.

"Kalau Rp3 juta per hari itu namanya bukan kos, itu namanya hotel bintang lima pak," sindir Jerome dikutip dari Instagram @jeromepolin, Kamis (21/8/2025).

Foto/Instagram @jeromepolin

Baca Juga:Jerome Polin Hitung Uang Korupsi Pertamina, Bisa Bangun 193 Ribu Sekolah dan Kuliahi Jutaan Orang

Soroti Nasib Guru dan Tenaga Kesehatan

Tidak hanya menyinggung soal perhitungan biaya tempat tinggal, Jerome juga membandingkan kehidupan mewah anggota dewan dengan kondisi rakyat kecil, khususnya para tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

"Rp50 juta per bulan untuk tunjangan rumah. Sedangkan di luar sana banyak guru, dosen, tenaga pendidik, nakes, nggak tahu mau makan apa besok, nggak tahu tinggal di mana besok, bisa hidup apa nggak besok, nggak tahu. GWS deh," ucapnya.

DPR Dinilai Mewah di Tengah Rakyat Melarat

Jerome juga menyinggung esensi DPR yang seharusnya benar-benar menjadi wakil rakyat. Baginya, tidak masuk akal jika anggota dewan menikmati fasilitas mewah sementara masyarakat yang diwakilinya masih berjuang hidup serba kekurangan.

"DPR kan Dewan Perwakilan Rakyat. Lah kalau rakyat susah, masa DPR-nya mewah? Wkwkwk," ujarnya.

Foto/Instagram @jeromepolinBaca Juga:Dukung Timnas Indonesia Menang atas Filipina, Jerome Polin Buktikan Kutukannya Sudah Berakhir

Lebih jauh, Jerome bahkan mempertanyakan representasi para pejabat terhadap rakyat.

"Rakyat mana yang diwakilkan? Pejabat itu kan pelayan rakyat. Pelayan mana yang bisa hidup enak di saat tuannya melarat?" tandasnya.

Topik Menarik