Kisah Pilu Mpok Alpa Jalani Kemoterapi saat Hamil: Selamatkan Anak Saya

Kisah Pilu Mpok Alpa Jalani Kemoterapi saat Hamil: Selamatkan Anak Saya

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 17 Agustus 2025 - 09:00
share

Kisah pilu Mpok Alpa menjalani kemoterapi saat hamil diungkap sang asisten, Tika, yang langsung menjadi sorotan publik. Di tengah perjuangan melawan kanker payudara, ia harus tetap menjalani pengobatan berat meski sedang mengandung anak kembar.

Tika mengatakan, momen tersebut menjadi salah satu pengorbanan terbesar dalam hidup Mpok Alpa. Menurut penuturannya, dokter sempat menyarankan pilihan sulit, yakni menyelamatkan sang ibu atau anak yang sedang dikandung.

Dengan penuh keyakinan, Mpok Alpa menolak berpikir panjang dan langsung meminta agar anaknya yang diselamatkan.

"Pas divonis sama dokter, dia harus jalanin kemo dalam kondisi hamil itu dia bingung. Dia bingung kalau gua harus apa," kata Tika dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (17/8/2025).

Baca Juga:Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia

Foto/Instagram Mpok Alpa

"Dan pas mau melahirkan itu dia disuruh pilih sama dokter mau pilih anak atau ibunya. Beliau bilang, 'Selametin anak saya'," sambungnya.

Proses kemoterapi yang dijalani Mpok Alpa dilakukan di Penang, dan Melaka, Malaysia. Pengobatan tersebut menimbulkan efek samping yang berat, salah satunya kerontokan rambut hingga habis tanpa tersisa. Rambutnya benar-benar plontos dan bersih, namun hal itu tidak membuatnya menyerah.

Walaupun tubuhnya mengalami perubahan drastis dan kondisi kesehatannya kian menurun, pemilik nama asli Nina Carolina itu tetap berusaha menutupi rasa sakitnya dengan tetap tampil ceria di depan kamera. Ia tidak ingin kesedihannya terlihat, karena baginya tawa adalah bentuk semangat yang harus dibagikan kepada orang lain.

"Dia jalanin kemo di Malaysia itu kan itu kebetulan di Penang. Nama rumah sakitnya saya nggak tahu apa. Itu kan bikin rontok rambut," jelasnya.Baca Juga:Potret Terakhir Mpok Alpa sebelum Meninggal, Rambut Bondol dan Senyum Tipis di Ranjang RS

"Rambutnya sampai plontos, sampai selembar pun nggak ada rambut. Nggak tersisa sama sekali, bersih semuanya," tambahnya.

Menurut kesaksian Tika, gejala kanker sebenarnya telah dirasakan Mpok Alpa bahkan sebelum ia mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Ia kerap mengeluh adanya benjolan pada tubuhnya, namun rasa takut membuatnya enggan melakukan pemeriksaan medis.

Tika mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar komedian sekaligus penyanyi itu segera memeriksakan diri. Sayangnya, ketakutan Mpok Alpa terhadap kemungkinan hasil diagnosis membuatnya menunda, hingga akhirnya penyakit tersebut berkembang semakin parah.

"Jadi di hamil 4 bulan itu sebenarnya memang sebelum hamil pun sebelum dia tahu dia hamil memang dia sering ngeluh. 'Nih di sini gua ada benjolan, apaan ya?'. Saya sebagai perempuan saya selalu bilang periksa jangan disepelein," ujarnya.Baca Juga:Mpok Alpa Idap Kanker Payudara sejak Hamil Anak KembarMpok Alpa Idap Kanker Payudara sejak Hamil Anak Kembar

"Tapi, 'Nggak, gua takut. Entar kalau misalnya dikasih tahu sama dokter gua begini, entar gua kepikiran. Entar gua nggak mau kerja, entar gua begini, entar gua begitu'," lanjutnya.

Kehamilan anak kembar yang dimiliki Mpok Alpa juga menjadi faktor emosional yang berat dalam perjalanan pengobatannya. Menurut dokter, tidak semua perempuan memiliki kesempatan untuk mengandung anak kembar.

Hal ini membuat pilihan untuk menjalani kemoterapi di tengah kehamilan semakin menyayat hati. Meski begitu, Mpok Alpa tetap menjalani pengobatan intensif, bahkan sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

"Jadi hamil empat bulan beliau divonis kanker. Tapi dalam keadaan hamil, beliau harus ngikutin kemoterapi. Itu yang bikin beliau sedihnya luar biasa," ungkapnya."Kenapa? Karena dokter bilang beliau mengandung anak kembar dan ini nggak semua orang perempuan bisa hamil kembar," tandasnya.

Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025, pukul 08.15 WIB, dalam usia 38 tahun. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ia sempat menjalani perawatan intensif selama dua minggu di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, dan secara berkala menempuh pengobatan di Malaysia.

Jenazah Mpok Alpa kemudian dimakamkan di TPU Kujaran, Jakarta. Kepergiannya menyisakan duka mendalam. Ia dikenang sebagai pribadi yang menghadirkan tawa, berjiwa tangguh, serta tulus dalam menjalin persahabatan.

Topik Menarik