Pangeran Harry-Meghan Markle Disebut Jelek-jelekkan William-Kate Middleton dengan Kata Kejam

Pangeran Harry-Meghan Markle Disebut Jelek-jelekkan William-Kate Middleton dengan Kata Kejam

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 12 Agustus 2025 - 09:00
share

Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali menuai kontroversi usai seorang pakar kerajaan menuduh mereka menjelek-jelekkan Pangeran William dan Kate Middleton dengan kata-kata paling kejam dan pribadi. Tuduhan ini juga menyebut pasangan Sussex membuat tahun-tahun terakhir Ratu Elizabeth II dipenuhi penderitaan.

Dilansir dari Geo TV, Selasa (12/8/2025), tuduhan ini diungkap oleh pakar kerajaan Adam McLeod, yang menilai sikap Pangeran Harry dan Meghan Markle telah melampaui batas hubungan keluarga.

Dituduh Cemarkan Nama Pangeran William dan Kate Middleton

Dalam laporannya kepada Radar Online, Adam McLeod menyebut bahwa Harry dan Meghan kerap melontarkan komentar yang mencoreng citra William dan Kate secara pribadi. McLeod menegaskan bahwa serangan tersebut bukan sekadar kritik biasa, melainkan menggunakan kata-kata yang sangat tajam dan menyakitkan.

Menurutnya, perilaku ini telah memperburuk hubungan antar anggota keluarga kerajaan yang sebelumnya sudah retak pasca Harry dan Meghan mundur dari tugas kerajaan pada 2020.

Foto/PeopleBaca Juga:Demi Damai, Raja Charles III Tegaskan Pangeran Harry Harus Buktikan Bukan Beban

Tahun-tahun Terakhir Ratu Elizabeth II Disebut Penderitaan

McLeod juga menuduh pasangan Sussex tersebut membuat masa-masa terakhir Ratu Elizabeth II menjadi penuh tekanan. Ia menggambarkan situasi itu sebagai penderitaan emosional yang tidak seharusnya dialami oleh sang ratu di penghujung hidupnya.

Pernyataan ini memicu perdebatan publik, mengingat sang ratu selama ini dikenal berusaha menjaga citra persatuan keluarga di mata rakyat Inggris.

Disebut Sosok Kegagalan hingga Ejekan

Tidak berhenti di situ, McLeod menyebut Meghan dan Harry sebagai “sosok kegagalan yang mencolok” dan bahkan “sebuah ejekan” bagi monarki modern. Tuduhan ini merujuk pada kegagalan beberapa kesepakatan media yang mereka tanda tangani.Termasuk kontrak dengan platform streaming besar yang dinilai tidak memberikan hasil memuaskan. Ia juga menyoroti menurunnya kredibilitas publik pasangan tersebut setelah serangkaian wawancara dan dokumenter yang menuai kontroversi.

Baca Juga:Pangeran Harry Dapat Gelar Baru di Tengah Upaya Damai dengan Raja Charles III

Kurang Bakat dan Etos Kerja

Dalam pernyataannya, McLeod menilai Harry dan Meghan tidak memiliki bakat khusus atau tekad untuk bekerja keras membangun reputasi positif di luar lingkungan kerajaan. Kritik ini semakin memperkuat pandangan sejumlah pihak yang menganggap pasangan tersebut lebih banyak mencari sensasi dibandingkan kontribusi nyata.

"Mereka tidak punya bakat, tidak punya keinginan untuk bekerja keras dan berdedikasi," kata McLeod.

Tudingan Merusak Kerajaan dan Persemakmuran

Lebih jauh, McLeod menuduh Harry dan Meghan telah mencoreng nama baik Kerajaan Inggris serta merusak hubungan dengan negara-negara Persemakmuran. Hal ini merujuk pada tuduhan rasisme yang dilontarkan pasangan tersebut dalam wawancara dengan media internasional, yang dianggap tidak berdasar dan merugikan citra kerajaan.

"Mereka mencemarkan nama baik keluarga mereka, Kerajaan, dan bahkan negara ini dengan tuduhan tak berdasar tentang rasisme yang paling keji," jelasnya.

Baca Juga:Kate Middleton Larang Pangeran Harry Jadi Beban saat William Naik Takhta

Sindiran Pedas untuk Harry

McLeod juga mengungkit kembali masa lalu Harry, menyebutnya sebagai sosok yang pernah melakukan tindakan yang kontradiktif dengan tuduhan yang ia lontarkan.

Ia menyinggung peristiwa ketika Harry mengejek rekan di Angkatan Darat serta pernah difoto mengenakan kostum seragam Nazi pada sebuah pesta, yang kala itu menuai kecaman luas."Ini dari seorang pria yang pernah mengejek seorang rekan Angkatan Darat dan bahkan difoto dengan bangga mengenakan seragam Nazi," ujarnya.

Desakan ke Raja Charles III

Menutup pernyataannya, McLeod mendesak Raja Charles III untuk mengambil sikap tegas terhadap anak bungsunya itu. Ia menyarankan sang raja untuk memimpin dengan wibawa seorang pemimpin negara, bukan hanya sebagai ayah.

Menurut McLeod, ketegasan ini penting demi menjaga martabat monarki dan mengembalikan kepercayaan publik yang sempat terguncang akibat berbagai kontroversi yang melibatkan Harry dan Meghan.

"Charles III harus membiarkan raja yang memerintahnya dalam hal ini, dan bukan orangnya," tandasnya.

Topik Menarik