Ada Wibu hingga Wota, 10 Kata Bahasa Jepang Ini Telah Diakui KBBI

Ada Wibu hingga Wota, 10 Kata Bahasa Jepang Ini Telah Diakui KBBI

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 6 Agustus 2025 - 12:13
share

Ini 10 kata dari Bahasa Jepang yang telah masuk ke dalam serapan Bahasa Indonesia. Bukan hanya wibu hingga wota, ini deretan Bahasa Jepangnya yan perlu pecinta anime ketahui.

Tanpa disadari, banyak kata dari bahasa Jepang yang kini sudah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari di Indonesia. Kata-kata tersebut begitu populer, terutama di kalangan anak muda, hingga seolah menjadi istilah umum dalam Bahasa Indonesia.

Baca juga: HUT ke-80 RI atau HUT RI ke-80? Ini Penulisan Ucapan Kemerdekaan yang Benar

Fenomena ini tak lepas dari pengaruh budaya populer Jepang yang kuat, seperti anime, manga, hingga idol group yang memiliki basis penggemar fanatik di Indonesia. Bahkan, sebagian kata tersebut sudah digunakan dalam berbagai media, konten digital, hingga artikel berita nasional.

Berikut ini 10 kata dari Bahasa Jepang yang ternyata sudah diserap dan digunakan dalam Bahasa Indonesia, lengkap dengan makna dan penggunaannya secara umum, mengutip Instagram Badan Bahasa Kemendikdasmen.Baca juga: 5 Istilah Seputar Haji dan Penulisannya Menurut KBBI

10 Bahasa Jepang yang Telah Diakui KBBI

1. Anime

Anime adalah sebutan untuk film animasi khas Jepang. Di Indonesia, kata ini sangat populer, bahkan lebih sering digunakan daripada istilah “kartun”. Anime seperti Naruto, One Piece, dan Attack on Titan sangat digemari lintas generasi. Kata "anime" kini digunakan luas sebagai genre hiburan yang punya komunitas besar di Indonesia.

2. Manga

Manga adalah komik bergaya Jepang yang biasa dicetak hitam-putih. Di Indonesia, manga kerap dijadikan koleksi atau dibaca melalui platform daring. Kata "manga" sudah tak asing bagi generasi muda yang menyukai cerita visual, terutama yang berhubungan dengan anime.

Baca juga: Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI, Kasatmata atau Kasat Mata?

3. Isekai

Isekai berarti "dunia lain". Istilah ini populer lewat genre anime dan manga yang berkisah tentang tokoh yang berpindah ke dunia lain. Saat ini, kata "isekai" telah digunakan dalam pembahasan budaya pop, bahkan di media sosial oleh pengguna Indonesia untuk menyebut alur cerita yang fantasi dan penuh petualangan.

4. Wibu

"Wibu" adalah bentuk adaptasi dari istilah "weeaboo", yaitu seseorang yang terlalu terobsesi dengan budaya Jepang. Di Indonesia, kata ini sering digunakan secara informal, bahkan jadi label di komunitas penggemar anime dan manga. Meski awalnya bernada negatif, kini "wibu" telah menjadi istilah identitas budaya pop yang populer.

5. Otaku

Otaku adalah sebutan bagi seseorang yang sangat menggemari suatu hal secara mendalam, seperti anime, manga, kereta, teknologi, hingga sejarah. Di Indonesia, kata ini sering disamakan dengan "wibu", padahal otaku lebih bersifat spesifik pada hobi atau minat ekstrem terhadap suatu bidang.

6. Karoshi

Karoshi berasal dari kata "karōshi" yang berarti kematian akibat bekerja berlebihan. Istilah ini mulai dikenal publik Indonesia seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan hidup kerja. Kasus “karoshi” pernah ramai dibahas dalam media karena menyorot budaya kerja yang ekstrem di beberapa negara, termasuk Jepang.

7. Hikikomori

Kata ini menggambarkan fenomena sosial di Jepang, di mana seseorang, terutama remaja atau dewasa muda, menarik diri dari kehidupan sosial dan mengurung diri di rumah selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Di Indonesia, istilah ini mulai muncul di diskusi kesehatan mental, terutama sejak pandemi COVID-19.

8. Wota

Wota adalah sebutan untuk penggemar berat idol group Jepang. Di Indonesia, sebutan ini juga digunakan oleh fans grup idol lokal maupun J-pop seperti AKB48 atau JKT48. Mereka dikenal aktif mengikuti kegiatan idolanya, mulai dari konser hingga fan meeting.

9. Wotagei

Wotagei adalah tarian dan sorakan khas yang dilakukan oleh para wota saat mendukung idolanya di atas panggung. Di Indonesia, pertunjukan wotagei sering terlihat di konser-konser JKT48, dan menjadi bagian dari budaya fanbase yang unik dan menarik.

10. Bakero

Bakero (dari “baka”) adalah makian dalam bahasa Jepang yang berarti “bodoh” atau “tolol”. Kata ini sempat populer di kalangan wibu atau komunitas online yang gemar menggunakan istilah Jepang dalam candaan. Meski bersifat kasar, penggunaannya biasanya bersifat bercanda dalam pergaulan informal.

Itulah tadi 10 bahasa Jepang yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Topik Menarik