Racikan Bumbu Dapur dan Daun Kelor Bisa Tingkatkan Imun, Ini Penjelasannya
RACIKAN bumbu dapur dan daun kelor ternyata bisa meningkatkan imunitas tubuh. Menjaga sistem kekebalan tubuh atau imunitas menjadi salah satu prioritas utama di tengah cuaca yang tak menentu dan penyebaran virus yang masih mengintai.
Selain menjaga pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan tidur cukup, ternyata ada banyak bahan alami yang terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Sejumlah penelitian dan sumber medis internasional bahkan telah mengakui keampuhan berbagai rempah, buah, hingga jamur dalam menjaga tubuh tetap fit.
Berikut ini adalah daftar bahan alami yang bisa membantu memperkuat sistem imun tubuh:
1. Kunyit
Bumbu dapur berwarna kuning cerah ini mengandung senyawa aktif bernama kurkumin, yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan kuat.
Menurut Journal of Clinical Immunology, Senin (23/6/2025), kurkumin dapat membantu mengaktifkan produksi sel imun, termasuk T-cell dan B-cell yang penting untuk melawan infeksi.
“Kurkumin pada kunyit terbukti meningkatkan respons antibodi tubuh terhadap patogen,” demikian bunyi kutipan yang ada di laman National Center for Biotechnology Information (NCBI).
2. Jahe
Jahe dikenal sebagai bahan herbal yang dapat menghangatkan tubuh, tapi manfaatnya jauh lebih luas.
Kandungan gingerol dalam jahe berfungsi sebagai antioksidan dan antiradang, membantu mengurangi peradangan sekaligus merangsang fungsi imun.
Healthline mencatat bahwa konsumsi rutin jahe dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas, khususnya di musim pancaroba.
3. Madu
Selain rasanya yang manis alami, madu memiliki kandungan antibakteri, antivirus, dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan.
Madu mentah (raw honey) mengandung enzim, flavonoid, dan asam fenolik yang membantu meningkatkan imunitas.
Menurut riset dari Oxford Academic- The Journal of Nutrition, madu juga efektif dalam memperbaiki mikrobiota usus, yang berperan penting dalam imunitas tubuh.
4. Bawang Putih
Bawang putih mengandung allicin, senyawa sulfur yang dilepaskan ketika bawang putih dihancurkan atau dicincang.
Allicin memiliki efek antimikroba dan telah terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam berbagai studi klinis.
Dalam penelitian yang dimuat di Advances in Therapy, konsumsi bawang putih secara rutin dapat mengurangi frekuensi pilek hingga 63.
5. Buah Berry (Blueberry, Raspberry, Blackcurrant)
Buah berry kaya akan vitamin C, antosianin, dan flavonoid, yang memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi sel darah putih dan meningkatkan respons imun adaptif.
Menurut Harvard Medical School, blueberry mengandung antosianin tinggi yang mampu melawan stres oksidatif dan memperkuat sistem kekebalan.
6. Daun Moringa (Daun Kelor)
Daun kelor, yang kini populer di berbagai negara termasuk Amerika dan Eropa, mengandung vitamin A, C, E, serta sejumlah mineral penting seperti zat besi dan kalsium. Nutrisi ini membantu mendukung regenerasi sel dan memperkuat sistem imun.
Riset dari International Journal of Molecular Sciences menyatakan bahwa ekstrak daun kelor menunjukkan aktivitas imunomodulatorik yang kuat.
7. Lemon dan Jeruk
Sumber vitamin C sudah bukan rahasia lagi. Vitamin ini membantu meningkatkan produksi sel darah putih dan melindungi tubuh dari infeksi. Buah citrus juga mengandung hesperidin, flavonoid yang mendukung respons kekebalan tubuh.
WHO bahkan merekomendasikan asupan vitamin C dari buah-buahan alami sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit infeksi.
8. Yogurt dan Probiotik
Produk fermentasi seperti yogurt mengandung probiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan. Sekitar 70 sistem imun manusia berpusat di saluran cerna, sehingga menjaga keseimbangan mikrobiota usus adalah kunci imunitas.
Harvard Health Publishing menyebut bahwa konsumsi probiotik terbukti memperpendek durasi pilek dan infeksi pernapasan ringan.
9. Teh Hijau
Kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG), teh hijau dikenal sebagai antioksidan kuat yang juga memiliki efek antiviral. EGCG membantu meningkatkan aktivitas sel T yang melawan infeksi virus dan bakteri.
Dalam jurnal Frontiers in Immunology, disebutkan bahwa konsumsi rutin teh hijau juga membantu mengatur respons imun tubuh dan mengurangi inflamasi.
10. Jamur Reishi dan Shiitake
Jenis jamur ini tidak hanya populer di dunia kuliner Asia, tapi juga dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Reishi mengandung beta-glucan yang berfungsi sebagai imunomodulator. Sementara shiitake mengandung lentinan, senyawa yang membantu mengaktifkan makrofag (sel pemakan patogen).
Riset dari International Journal of Medicinal Mushrooms mengonfirmasi bahwa jamur seperti reishi memiliki potensi besar sebagai agen peningkat imunitas.