Cara Memisahkan Pendapatan Pasif dan Aktif agar Keuangan Stabil  

Cara Memisahkan Pendapatan Pasif dan Aktif agar Keuangan Stabil  

Gaya Hidup | idxchannel | Jum'at, 20 Juni 2025 - 12:50
share

IDXChannel – Cara memisahkan pendapatan pasif dan aktif penting untuk dilakukan agar keuangan pribadi Anda bisa terkelola dengan baik. 

Dalam pengelolaan keuangan, mengenali dan memisahkan pendapatan aktif dan pasif menjadi langkah penting yang harus dilakukan agar keuangan Anda bisa lebih stabil. Banyak orang yang sudah bekerja keras setiap hari, namun seringkali belum menyadari dari mana dan ke mana perginya uang mereka. Padahal, memahami asal-usul penghasilan dapat membantu kita merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Oleh karena itu, berikut ini IDXChannel menyajikan beberapa cara memisahkan pendapatan pasif dan aktif yang bisa Anda lakukan. 

Cara Memisahkan Pendapatan Pasif dan Aktif

Sebelum memahami cara memisahkannya, Anda tentu perlu memahami apa itu pendapatan aktif dan pasif. Pendapatan aktif adalah penghasilan yang didapatkan dari hasil kerja langsung, baik berupa pekerjaan tetap, freelance, maupun usaha yang masih memerlukan kehadiran dan tenaga Anda secara aktif. Contohnya yakni gaji dari pekerjaan kantoran, upah proyek freelance, komisi penjualan, maupun pendapatan dari bisnis yang dikelola langsung. Pendapatan aktif biasanya bersifat rutin dan menjadi sumber utama penghidupan sehari-hari.

Sementara itu, pendapatan pasif adalah penghasilan yang diperoleh tanpa perlu aktif terlibat secara langsung secara terus-menerus. Biasanya, pendapatan ini berasal dari investasi atau aset yang telah bekerja untuk Anda. Contohnya dividen saham, bunga deposito atau obligasi, royalti buku atau karya digital, sewa properti, pendapatan bisnis yang sudah autopilot, dan lain sebagainya. 

Pendapatan pasif sering dianggap sebagai "uang yang bekerja untuk kita", dan inilah jenis penghasilan yang sangat berperan dalam mencapai kebebasan finansial.

Memisahkan kedua jenis pendapatan ini penting karena membantu Anda memudahkan perencanaan keuangan. Anda bisa lebih mudah menetapkan anggaran dan strategi investasi jika tahu porsi masing-masing. Jika suatu saat Anda tidak bisa bekerja, Anda bisa memperkirakan apakah pendapatan pasif Anda sudah cukup untuk bertahan atau belum. 

Selanjutnya, beberapa tips cara memisahkan pendapatan pasif dan aktif yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut. 

1. Gunakan Rekening Terpisah

Langkah paling praktis adalah membuka dua rekening bank:

  • Rekening A khusus untuk menerima gaji, komisi, dan hasil kerja lainnya (pendapatan aktif).
  • Rekening B khusus untuk menampung hasil investasi, royalti, atau penyewaan aset (pendapatan pasif).

Dengan memisahkan rekening, Anda akan lebih mudah mengidentifikasi sumber pendapatan dan menghitung kontribusinya terhadap total penghasilan.

2. Buat Catatan dan Kategori Keuangan

Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet untuk mencatat semua penghasilan. Kelompokkan setiap transaksi sebagai penghasilan aktif atau pasif. Dengan pencatatan rutin, Anda bisa melihat tren dan mengetahui kapan pendapatan pasif mulai bertumbuh signifikan.

3. Tetapkan Tujuan untuk Masing-masing Pendapatan

Pendapatan aktif sebaiknya digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti kebutuhan sehari-hari, pembayaran cicilan, tabungan jangka pendek, dan lain sebagainya. Sementara itu, pendapatan pasif lebih baik dialokasikan untuk investasi ulang, dana darurat, tabungan pensiun, dan lain sebagainya. Dengan tujuan yang jelas, Anda tidak akan sembarangan menggunakan penghasilan pasif hanya untuk konsumsi.

4. Otomatiskan Alokasi Dana

Setelah pendapatan masuk, segera alokasikan sebagian ke tujuan spesifik. Contohnya, dari pendapatan pasif, langsung alihkan 30 persen ke investasi reksa dana dan dari gaji, sisihkan 20 persen ke rekening kebutuhan pokok, 10 persen ke rekening tabungan, dan sisanya ke rekening belanja. Strategi ini membantu disiplin dan menghindari penggunaan dana secara impulsif.

5. Tingkatkan Sumber Pendapatan Pasif Secara Bertahap

Jika saat ini pendapatan Anda mayoritas masih aktif, Anda perlu membuat rencana untuk membangun sumber pasif. Beberapa cara yang bisa dicoba antara lain sebagai berikut. 

  • Investasi di reksa dana atau saham dividen. 
  • Membeli properti untuk disewakan. 
  • Membuat kursus online atau buku digital. 
  • Menjadi pemodal usaha kecil. 

Seiring waktu, pendapatan pasif akan mulai tumbuh dan memberi ruang lebih luas bagi rencana jangka panjang.

6. Review Bulanan

Lakukan evaluasi setiap bulan untuk memeriksa pendapatan pasif dan aktif Anda. Jika perlu, buat grafik perbandingan agar Anda bisa melihat progres secara visual.

Itulah cara memisahkan pendapatan pasif dan aktif yang bisa Anda lakukan. Dengan memahami peran masing-masing jenis pendapatan, Anda bisa membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas, baik untuk kebutuhan harian maupun masa depan.

Topik Menarik