Islam Melarang Umatnya Bersantai-santai, Begini Penjelasannya

Islam Melarang Umatnya Bersantai-santai, Begini Penjelasannya

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 10:46
share

Islam bukan hanya fokus mengajarkan umatnya untuk mendapatkan kebahagiaan hanya di akhirat saja, tetapi juga mendorong umat agar mendapatkan kesuksesan di dunia. Untuk itulah, umat Islamdilarang bersantai-santai.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan kepadamu (untuk kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada oang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu bebuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang bebuat kerusakan.” (QS: Al Qashash: 77).

Dalam ayat tersebut umat islam diperintahkan untuk mencari kebahagiaan yang ada di dunia untuk diorientasikan kepada akhirat. Umat islam tidak dilarang untuk menikmati dan mensyukuri kebahagiaan yang ada di dunia.

Semua itu tentu bukan untuk manusia melakukan kerusakan di muka bumi melainkan untuk dapat beramal sebaik-baiknya sebagai bekal akhirat. Namun, kesuksesan di dunia dan akhirat harus diikuti dengan rasa tawakalyang kuat. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَكُونَ أَقْوَى النَّاسِ فَلْيَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّه

"Orang yang paling kuat di sisi Allah SWT adalah orang yang bertawakal".

Tawakal di sini adalah orang yang tidak bersantai-santai dalam bekerja dan beribadah. Karena Tawakal adalah perkara yang besar, memberi energi positif, dan ia bertempat di qalbu. Maka jika ada orang yang tidak tawakkal kepada Allah Ta'ala dia pasti bisa terjatuh pada dosa besar.

Baca juga:Buah dari Sikap Tawakal, Dicukupkan Rezeki hingga Dicintai Allah SWTTawakal ialah perkara keyakinan kepada Allah Ta'ala setelah usaha dan do'a dilakukan. Tawakal itu bukan ahlu santai. Tawakal adalah pekerja dan ahilu doa.

Berdoa dan Tawakal adalah hal utama yang harus dilakukan umat islam. Untuk itu berdoa adalah kita memohon kepada Allah. Berdoa bukan berarti pasrah dan tanpa usaha.

Doa adalah wujud permohonan dan penghambaan kita kepada Allah sebagai manusia yang lemah. Sedangkan usaha adalah bentuk real dari kesungguhan doa kita kepada Allah. Jadi seorang muslim dilarang bersantai, dia harus giat bekerja dan berdoa.

Allah Ta'ala berfirman :

Dan belanjakan harta bendamu di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS: Al Baqarah : 195).Allah befirman lagi :

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS : Al Insyirah : 7)

Dalam Surat Al Insyirah di atas menunjukkan bahwa umat islam harus bekerja keras dan produktif. Umat islam tidak dibiarkan oleh Allah untuk hanya bersantai-santai dan berleha-leha.

Untuk itu, di dalam ayat tersebut di atas mengabarkan bahwa seorang muslim diperintahkan untuk segera melaksanakan urusan yang lain dengan segera jika urusan yang lain telah dilaksanakan.

Jadi merujuk pada kalamullah dalam Al-Qur'an, yang paling penting dalam mencapai kesuksesan dalam islam adalah umat islam harus memiliki cara pandang positif dan benar terhadap nasib kehidupannya. Allah tidak akan merubah apapun jika manusia tersebut tidak merubah nasib hidupnya sendiri.

Baca juga:Tersenyum dan Bercanda, Membuat Hidup Lebih Produktif

Topik Menarik