Jamur yang Tidak Bisa Dimakan: Mirip yang Aman, Tapi Mengandung Racun Mematikan!

Jamur yang Tidak Bisa Dimakan: Mirip yang Aman, Tapi Mengandung Racun Mematikan!

Berita Utama | inews | Rabu, 18 Juni 2025 - 05:43
share

JAKARTA, iNews.id -  Jamur yang tidak bisa dimakan adalah jenis jamur yang mengandung racun berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan serius hingga kematian jika dikonsumsi. Masyarakat perlu waspada karena beberapa jamur liar yang sering ditemukan di lingkungan sekitar memiliki kemiripan morfologi dengan jamur yang aman dikonsumsi namun mengandung toksin berbahaya.

Dilansir iNews.id dari jurnal ilmiah berjudul Peluang Pemanfaatan dan Resiko Keracunan Jamur Coprinoid pada Jerami Padi di Indonesia (Amelya et al., 2023), berikut penjelasan mengenai jamur yang tidak bisa dimakan.

Jamur coprinoid liar yang tumbuh di jerami padi memiliki potensi keracunan karena mengandung senyawa coprine yang dapat menyebabkan reaksi toksik jika dikonsumsi pada fase tubuh buah yang sudah tua. Selama periode 2010-2020, tercatat 11 kasus keracunan yang melibatkan 48 orang di Indonesia akibat konsumsi jamur liar jenis ini, meskipun tidak menyebabkan kematian. 


Jamur ini hanya aman dikonsumsi pada fase muda ketika lamelanya belum menghitam atau tudungnya belum meluruh.


Selain itu, kesalahan identifikasi jamur liar yang beracun seperti Amanita phalloides (Death Cap) juga menjadi penyebab utama keracunan jamur yang tidak bisa dimakan. Jamur ini mengandung amatoksin yang sangat berbahaya dan dapat merusak hati secara permanen (ksdae.menlhk.go.id).

Jenis-Jenis Jamur yang Tidak Bisa Dimakan (Beracun)

Amanita phalloides (Death Cap)

Salah satu jamur paling beracun di dunia, dapat menyebabkan keracunan hati parah dan kematian.

Gyromitra spp. (False Morel)

Mirip jamur morel yang aman, namun mengandung racun berbahaya jika tidak diolah dengan benar.

Amanita muscaria (Fly Agaric)

Berwarna merah dengan bintik putih, mengandung senyawa psikoaktif yang beracun dan dapat menyebabkan halusinasi serta gangguan pencernaan.

Cortinarius orellanus (Fool's Webcap)

Jamur beracun yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal serius dan berpotensi fatal.

Galerina spp. (Autumn Skullcap)

Jamur kecil yang tumbuh di kayu mati, mengandung amatoksin yang beracun bagi hati.

Amanita virosa (Destroying Angel)

Jamur putih berbentuk lonjong yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian.

Omphalotus olearius (Jack O'Lantern)

Berwarna kuning kecoklatan, dapat menyebabkan muntah, kram, dan diare.

Coprinus spp.

Jamur yang dapat mengeluarkan cairan berwarna biru dan beracun jika dikonsumsi dalam kondisi tertentu.

Pholiota spp.

Tumbuh di batang pohon lapuk, berwarna putih sampai coklat kekuningan, mengandung racun.

Lepiota spp.

Memiliki cincin dan sisik, sangat beracun dan mirip dengan Amanita.

Cara Mengenali dan Mencegah Keracunan Jamur

Penting untuk mengenali ciri-ciri jamur beracun, seperti warna mencolok, bentuk yang sulit dikenali, dan habitat tumbuhnya. Edukasi dan penyebaran informasi tentang karakteristik jamur liar yang beracun sangat diperlukan untuk mencegah keracunan. Masyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi jamur liar tanpa pengetahuan yang cukup atau tanpa bimbingan ahli mikologi.

Jamur yang tidak bisa dimakan harus dihindari karena mengandung racun yang berpotensi membahayakan kesehatan. Pengetahuan tentang fase aman konsumsi jamur coprinoid dan pengenalan jamur beracun seperti Amanita phalloides sangat penting untuk mencegah keracunan. Edukasi dan literasi terkait jamur liar menjadi kunci utama keselamatan masyarakat.

Topik Menarik