Kenali Mitos dan Fakta di Balik Penyakit Jantung

Kenali Mitos dan Fakta di Balik Penyakit Jantung

Gaya Hidup | okezone | Selasa, 17 Juni 2025 - 10:28
share

JAKARTA - Musisi Gusti Irwan Wibowo alias Gustiwiw meninggal dunia pada Minggu 15 Juni 2025. Gusti tutup usia usai mengalami serangan henti jantung usai terjatuh di kamar mandi.

Serangan jantung sendiri masih menjadi momok menakutkan masyarakat dan masalah kesehatan yang perlu dicegah.

Jantung merupakan alat vital manusia yang perlu dijaga kesehatannya. Tak cuma dengan berolahraga, kesehatan jantung juga perlu dijaga dari makanan dan pola hidup yang sehat.

Salah satu penyakit yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan jantung ialah kolesterol. Tingginya lemak darah pada tubuh membuat masyarakat percaya bahwa kolesterol menjadi penyebab utama dari penyakit jantung.

Namun, masyarakat juga perlu mengerti dan paham dengan kesehatan jantung. Pasalnya, di era sekarang banyak bermunculan informasi yang kurang tepat khususnya soal kesehatan jantung.

Ada pula sejumlah mitos yang juga dipercaya dan berhubungan dengan kesehatan jantung. Hal-hal tersebut dianggap sebagai kebenaran bagi sebagaian orang, meski belum dicari tahu faktanya.

Lantas, seperti apa mitos dan fakta seputar kesehatan jantung? Berikut informasinya.

Beberapa orang yakin bahwa penyakit jantung ditandai dengan sakit di bagian dada kiri. Mereka percaya bahwa gejala tersebut merupakan awal dari penyakit jantung.

Faktanya, sakit pada bagian dada kiri tak melulu soal gejala penyakit jantung. Meski begitu, salah satu penyakit jantung memang ditandai dengan rasa tak nyaman pada dadanya. Namun, perlu dipahami bahwa ada gejala serangan jantung yang lebih halus yang dapat terjadi tanpa tekanan atau rasa sakit di dada.

Selain itu, ada pula pasien yang putus asa bila mereka memiliki keturunan yang sakit jantung. Mereka seolah tak mau lagi melakukan kegiatan aktif lantaran percaya bahwa hal itu tak mengubah kondisi kesehatan mereka.

 

Anda dapat melakukan banyak hal untuk membantu kesehatan jantung. Olahraga ringan beberapa kali seminggu, makan makanan sehat yang rendah lemak dan kolesterol, serta menjaga berat badan dapat membantu jantung menjadi lebih sehat meskipun kamu berisiko terkena penyakit jantung.

Kemudian mengenai kolesterol. Ada saja masyarakat beranggapan bahwa bila meminum obat penurun kolesterol, maka kamu bisa mengonsumsi makanan semaunya.

Faktanya, mengatur pola makan dan olahraga pada tubuh sangat baik untuk menangani kolesterol. Sebab, terus mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol plus lemak jenuh, obat penurun kolesterol tersebut tidak akan efektif dan kadar kolesterol Anda tidak akan turun bahkan mungkin naik.
 

Topik Menarik