Bayi Ruam Setelah Digendong Ayah? Jenggot Bisa Jadi Penyebabnya!
JAKARTA - Momen kebersamaan antara ayah dan anak, khususnya bayi, adalah salah satu fase terindah dalam kehidupan keluarga. Namun, siapa sangka bahwa kedekatan fisik ini bisa menimbulkan masalah kulit bagi si kecil?
Baru-baru ini, unggahan dari akun Instagram @expertcare.id mengungkap fakta menarik sekaligus penting. Ternyata, jenggot ayah bisa menjadi salah satu penyebab ruam pada kulit bayi!
Bagaimana bisa ya? Berikut ulasannya, melansir dari akun Instagram @expertcare.id, Senin (16/6/2025).
Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa jenggot meskipun terlihat bersih secara kasat mata dapat menjadi tempat bersarangnya kuman dan bakteri.
Bahkan, beberapa jenis mikroorganisme yang ditemukan di jenggot disebut-sebut mirip dengan yang biasa ditemukan di toilet dan feses manusia.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian, terlebih ketika kulit bayi yang masih sensitif bersentuhan langsung dengan jenggot tersebut.
Selain faktor kebersihan, tekstur jenggot juga berperan besar. Jenggot yang kasar atau terlalu tebal bisa menimbulkan gesekan yang berlebihan pada kulit bayi, terutama saat digendong atau dicium.
Kulit bayi yang tipis dan lembut sangat rentan mengalami iritasi akibat gesekan berulang ini. Hasilnya bisa berupa kemerahan, ruam, atau bahkan bercak-bercak yang tampak seperti alergi.
Melalui caption-nya, expertcare.id menekankan bahwa informasi ini bukan untuk menyalahkan para ayah yang berjenggot, melainkan sebagai bentuk edukasi agar para orang tua lebih memperhatikan kebersihan dan perawatan jenggot, demi kenyamanan dan kesehatan si kecil.
“Bukan berarti menyalahkan, tapi semoga setelah ini bisa usahakan lebih baik lagi untuk jaga si Kecil,” tulis akun tersebut.
Tips Perawatan Jenggot agar Aman untuk Bayi
Untuk menghindari risiko ruam pada bayi, ada beberapa tips perawatan jenggot yang bisa dilakukan para ayah:
- Cuci dan rapikan jenggot secara teratur. Membersihkan jenggot setiap hari dapat mengurangi penumpukan kuman, debu, dan kotoran.
- Cukur mengikuti arah tumbuh rambut. Gunakan gerakan ringan untuk mencegah iritasi pada kulit wajah sendiri dan menghindari ujung rambut yang terlalu tajam atau kasar.
- Gunakan minyak atau balm khusus jenggot. Produk-produk ini membantu menjaga kelembapan dan kelembutan jenggot sehingga lebih ramah saat bersentuhan dengan kulit bayi.
- Eksfoliasi rutin. Lakukan eksfoliasi 1–2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati yang bisa terjebak di bawah rambut jenggot dan menjadi tempat berkembangnya bakteri.