Waspada! Konsumsi Suplemen Dosis Tinggi Bisa Sebabkan Masalah Saluran Kemih

JAKARTA - Gangguan saluran kemih menyebabkan kondisi tak nyaman dan mengganggu aktivitas. Banyak faktor yang menyebabkan masalah saluran kemih yang berdampak pada fungsi buar air kecil.

Masalah pada saluran kemih beragam, mulai dari menahan buang air kecil hingga kurang minum air putih. Kebiasaan tidak sehat itu itu bisa menyebabkan munculnya batu oksalat dan juga batu saluran kemih.

Batu ini bisa berukuran sangat kecil (seperti butiran pasir) hingga besar (seperti bola pingpong), dan dapat menyebabkan nyeri hebat serta gangguan buang air kecil.

Faktor penyebab masalah saluran kemih pun beragam, salah satunya yang patut diwaspadai ialah imbas dari konsumsi suplemen berlebih. 

Dosen dan Praktisi Kesehatan, Rurynta Ferly Shavira, M.Farm mengatakan konsumsi suplemen kesehatan berlebihan perlu diwaspadai lantaran bisa memicu penyumbatan hingga menyebabkan gangguan saluran kemih.

“Vitamin C itu kan orang banyak konsumsi sampai 1000 mg. Sering orang konsumsi vitamin dalam dosis tinggi tapi minumnya kurang banyak,” ungkap Ruryntha saat kegiatan edukasi kesehatan 1001 Aksi Bareng Nephrolit Kalbe, Sabtu (14/6/2025).

Ruryntha menjelaskan konsumsi vitamin dosis tinggi bisa mengganggu saluran urin lantaran tak diimbangi dengan minum air putih yang cukup. Ruryntha juga mengungkap vitamin C yang dikonsumsi berlebihan bisa mengendap pada tubuh sehingga perlu dikonsumsi dengan bijak.

“Kalau kita minum vitamin C yang sampai 500 mg untuk menjaga daya tahan tubuh ya tidak masalah, tapi diimbangi dengan cairan yang cukup sehingga kelebihannya tidak akan mengakibatkan batu oksalat,” ujarnya.

Ruryntha menjelaskan konsumsi suplemen kesehatan lainnya juga perlu diperhatikan, termasuk dosis saat dikonsumsi. Ia juga mengimbau masyarakat agar mengonsumsi suplemen sesuai indikasi sehingga bisa bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, minum air putih yang cukup serta tidak menahan buang air kecil juga sekaligus mengurangi risiko masalah saluran kemih yang tentu membuat tak nyaman.

“Asupan cairannya disesuaikan dengan aktivitas kita. Tidak menahan buang air mengurangi makanan yang tinggi garam, hindari suplemen dosis tinggi tanpa indikasi dan petunjuk dari dokter,” tambahnya.