Benarkah Minum Kopi Setiap Hari Bikin Awet Muda?
ADA kabar baik bagi para pecinta kopi. Penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam konferensi Nutrition 2025 di Orlando, Florida mengungkap bahwa konsumsi kopi secara rutin dapat memperlama proses penuaan khususnya pada wanita.
Penelitian ini menyoroti dampak positif dari asupan kafein dan kopi berkafein terhadap risiko munculnya gangguan kesehatan serius, seperti penyakit kronis, masalah kognitif, serta penurunan fungsi fisik dan mental seiring bertambahnya usia.
Kopi dan Penuaan Sehat, Apa Hubungannya?
Penelitian ini menggunakan data dari Nurses’ Health Study, yang melibatkan lebih dari 47.000 partisipan perempuan dalam kurun waktu 30 tahun. Para peneliti menganalisis asupan kafein dari berbagai sumber seperti teh, kopi (baik berkafein maupun tanpa kafein), dan minuman ringan. Mereka kemudian menghubungkan data tersebut dengan kondisi kesehatan partisipan saat mereka memasuki usia 70 tahun ke atas.
Kriteria awet muda dalam studi ini cukup ketat. Seorang partisipan dikategorikan mengalami penuaan sehat jika berhasil hidup hingga usia lanjut tanpa mengalami 11 jenis penyakit kronis, tidak memiliki keterbatasan fisik, bebas dari masalah mental atau gangguan kognitif, serta tidak mengeluhkan masalah memori.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi berkafein dalam jumlah wajar dapat memperbesar kemungkinan wanita untuk menua dengan sehat. Setiap cangkir kopi tambahan dikaitkan dengan peningkatan sekitar 2 dalam kemungkinan mengalami penuaan sehat. Sementara itu, minuman bersoda seperti cola justru dikaitkan dengan penurunan peluang penuaan sehat hingga 20.
Menariknya, manfaat positif tersebut hanya ditemukan pada kopi berkafein. Para peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara penuaan sehat dengan konsumsi teh, kopi tanpa kafein, maupun minuman ringan non-kafein. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan kandungan zat bioaktif yang terdapat dalam masing-masing jenis minuman.
“Kami menemukan bahwa asupan kopi berkafein secara moderat di usia paruh baya memiliki kaitan positif terhadap kualitas penuaan. Ini tidak hanya soal bertahan hidup lebih lama, tapi juga hidup sehat tanpa penyakit kronis, gangguan kognitif, atau penurunan fungsi fisik,” papar Peneliti Utama Harvard T.H. Chan School of Public Health, dr. Sara Mahdavi, dilansir dari medicalnewstoday, Sabtu (14/6/2025).
Tidak Berlaku untuk Semua Orang
Meski temuan ini menjanjikan, para ahli mengingatkan bahwa manfaat kopi tidak berlaku untuk semua orang. dr. Mahdavi menjelaskan bahwa metabolisme kafein dapat berbeda-beda tergantung pada faktor genetik dan hormonal. Misalnya, perempuan dengan variasi gen tertentu mungkin lebih lambat dalam memproses kafein, sehingga lebih rentan terhadap efek samping jika mengonsumsi kopi dalam jumlah tinggi.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti penggunaan pemanis, krimer, serta perubahan pola konsumsi kafein selama hidup juga belum sepenuhnya diperhitungkan dalam penelitian ini. Karena mayoritas peserta adalah wanita kulit putih, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah hasil serupa berlaku untuk kelompok etnis dan usia yang berbeda.