Mengenal Sindrom Stevens Johnson Penyakit Langka Serius yang Diduga Diidap Jokowi

Mengenal Sindrom Stevens Johnson Penyakit Langka Serius yang Diduga Diidap Jokowi

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 5 Juni 2025 - 08:20
share

Sindrom Stevens Johnson (SJS) mendadak menjadi perbincangan publik setelah mencuat dugaan bahwa Joko Widodo (Jokowi) mengidap penyakit autoimun langka ini. Dugaan tersebut muncul usai publik mencermati perubahan signifikan pada kondisi kulit wajah dan leher Jokowi dalam beberapa penampilan terakhirnya.

Sebelumnya, Ajudan pribadi Jokowi, Kompol Muhammad Fitriansyah mengatakan bahwa mantan presiden tersebut tidak dapat hadir pada upacara Hari Lahir Pancasila 2 Juni 2025 karena tengah mengidap penyakit kulit. Meski mendapat undangan, namun karena kesehatannya yang menurun membuat Jokowi absen pada momen tersebut.

“Beliau masih proses penyembuhan dari alergi kulit,” kata Muhammad Fitriansyah.

Meski belum ada konfirmasi resmi, kemunculan bercak gelap dan iritasi kulit memunculkan spekulasi bahwa gejala tersebut berkaitan dengan SJS, suatu reaksi hipersensitivitas serius terhadap obat atau infeksi yang menyerang kulit dan selaput lendir. Penyakit ini tergolong langka namun berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Lantas, apa sebenarnya penyakit Sindrom Stevens Johnson itu? Bagaimana gejala awalnya, penyebabnya, dan mengapa ia dikaitkan dengan kondisi autoimun?

Mengenal Sindrom Stevens Johnson Penyakit Langka Serius yang Diduga Diidap Jokowi

Baca Juga:Outfit Keluarga Jokowi saat Hadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Apa Itu Sindrom Stevens Johnson?

Dilansir dari Medical News Today, Kamis (5/6/2025), Sindrom Stevens Johnson adalah kondisi langka yang sangat serius dan berpotensi mengancam jiwa. Di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara ekstrem terhadap zat pemicu tertentu.

Penyakit ini utamanya menyerang kulit dan selaput lendir seperti di mulut, mata, hingga alat kelamin. Dalam banyak kasus, SJS muncul akibat reaksi alergi parah terhadap obat-obatan atau infeksi tertentu yang memicu peradangan sistemik.

Tanda-tanda dan Pemicu Umum Sindrom Stevens Johnson

Gejala awal sindrom ini kerap tak terdeteksi karena menyerupai penyakit flu biasa, seperti demam tinggi, kelelahan, batuk, dan nyeri tenggorokan. Namun, kondisi kemudian berkembang cepat dengan munculnya ruam kemerahan atau keunguan di kulit yang menyebar luas, diikuti oleh lepuhan, rasa terbakar, dan pengelupasan kulit.

Penyebab Sindrom Stevens Johnson

1. Obat-obatan tertentu: Termasuk allopurinol (pengobatan asam urat), antibiotik seperti penisilin dan sulfonamida, obat antikejang seperti phenytoin dan carbamazepine, serta NSAID seperti naproxen.2. Infeksi virus dan bakteri: Seperti herpes simplex, HIV, hepatitis, atau pneumonia juga bisa menjadi pencetus SJS, terutama bagi individu dengan daya tahan tubuh rendah.

Baca Juga:Pimpin Upacara 17 Agustus 2024, Jokowi dan Ibu Negara Pakai Baju Adat Kustin dari Kalimantan Timur

Apakah Sindrom Stevens Johnson Termasuk Penyakit Autoimun?

Secara medis, Sindrom Stevens Johnson bukanlah penyakit autoimun murni. Namun, mereka yang memiliki gangguan autoimun atau sistem imun yang lemah memang lebih rentan mengalaminya.

Ini karena sistem kekebalan tubuh mereka cenderung merespons pemicu secara berlebihan, sehingga terjadi kerusakan jaringan yang meluas.

Penanganan Medis yang Diperlukan

Sindrom Stevens Johnson tidak bisa diobati dengan pengobatan rumahan dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Penanganan pertama adalah menghentikan pemakaian obat penyebab. Selanjutnya, pasien biasanya mendapatkan cairan dan nutrisi secara intravena, pengobatan untuk meredakan nyeri dan peradangan, serta langkah pencegahan terhadap infeksi lanjutan.

Dalam kondisi berat, pasien dapat dirujuk ke unit luka bakar karena kerusakan kulit yang luas menyerupai luka bakar tingkat tinggi.

Munculnya dugaan bahwa Jokowi mengidap sindrom ini memang memicu perhatian luas, terutama karena perubahan visual yang terlihat pada penampilannya belakangan ini. Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak tim medis yang membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga:Makna Tersirat di Balik Sarung Batik Presiden Jokowi saat Salat Iduladha

Topik Menarik