Lulus Cumlaude dari UGM di Usia 19 Tahun, Mutiara Jadi Wisudawan Termuda

Lulus Cumlaude dari UGM di Usia 19 Tahun, Mutiara Jadi Wisudawan Termuda

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 2 Juni 2025 - 16:00
share

Mutiara Anindyana Hapsari tak hanya lulus dengan predikat cumlaude dari UGM namun ia menjadi wisudawan termuda karena berhasil lulus di usia 19 tahun 1 bulan 9 hari.

Bandingkan dengan rata-rata usia lulusan program sarjana UGM yang berada di usia 22 tahun 6 bulan 15 hari. Mutiara diwisuda Bersama engan 1.291 lulusan sarjana lainnya.

Kuliah Hanya 3,5 Tahun

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) lulusan Fakultas Farmasi ini lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun saja. Hal inilah yang menyebabkan ia berhasil menyandang status cumlaude dari universitas negeri di Yogyakarta ini.

Baca juga: Kisah Gerry Utama, Ilmuwan Termuda Indonesia yang Menembus Kutub Selatan

"“Saya sangat bersyukur karena mendapat lingkungan pertemanan yang suportif,” katanya, dikutip dari laman UGM, Senin (2/6/2025).

Mutiara mencatatkan pencapaian luar biasa sebagai wisudawan termuda Universitas Gadjah Mada (UGM) pada usia 19 tahun, sekaligus meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude. Perjalanan akademiknya telah menonjol sejak dini, dimulai dari program akselerasi saat duduk di bangku SD dan SMP.Baca juga: Cerita Brian Arianto Lulus Cumlaude Kedokteran UGM: Jadi Dokter adalah Panggilan Jiwa

Keputusan Mutiara untuk mempercepat jenjang pendidikan dilandasi oleh alasan personal dan emosional. Ia ingin segera meraih gelar sarjana agar dapat membanggakan orang tuanya yang masih berusia muda ketika ia lulus

“Dulu saya hanya berpikir ingin cepat lulus agar orang tua masih muda saat saya wisuda. Beruntung keluarga sangat mendukung,” ungkapnya pada Sabtu (31/5).

Melalui Sulitnya Masa-masa Awal Kuliah

Meskipun menjadi mahasiswa termuda bukan hal yang mudah, terutama karena harus merantau dan beradaptasi di lingkungan baru, Mutiara mampu melewatinya dengan semangat belajar dan dukungan teman-teman kampus yang positif. “Awalnya cukup sulit beradaptasi, tapi lingkungan pertemanan yang suportif sangat membantu saya bertahan dan berkembang,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Maria Khelli, Lulus Cumlaude dengan IPK Tertinggi di ITB

Selama menempuh pendidikan, Mutiara menyelesaikan studinya dalam waktu hanya 3,5 tahun. Ia aktif mengikuti organisasi kampus, berbagai kepanitiaan, menjadi asisten laboratorium, hingga melakukan penelitian tugas akhir di bidang yang ia minati, yaitu kosmetika berbahan alami. Skripsinya berjudul “Optimasi HPMC dan Karbopol serta Uji Aktivitas Tabir Surya dan Sifat Fisik Gel Ekstrak Biji Coffea arabica dan Minyak Biji Vitis vinifera L. secara In Vitro”.

Tips dari Mutiara

Mutiara mengakui bahwa proses perkuliahan bukan tanpa hambatan, namun ia menekankan pentingnya ketekunan dan keberanian untuk mengeksplorasi banyak hal.

“Dulu aku juga sempat ada di fase bingung sama arah dan tujuan, mungkin fase ini banyak dialami sama kita sebagai mahasiswa. Tapi pesan aku, enjoy the process aja dan jangan lupa buat explore banyak hal baru,” pesannya.

Kesuksesan Mutiara membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk meraih prestasi gemilang. Ia menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia bahwa dengan tekad, dukungan, dan kerja keras, impian setinggi apa pun bisa dicapai.

Topik Menarik