10 Ide Bisnis Anti Gagal ala Vivi Amnan, Cocok Buat Gen Z yang Mau Cuan
Meraih beberapa penghargaan kewirausahaan dan ide bisnis sejak menjadi mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, wanita yang kerap disapa Vivi Amnan ini, semakin termotivasi untuk menekuni dan mengembangkan ide-ide bisnisnya sejak kuliah.
Founder IBD (Indonesia Business Directory) ini pun telah menjajal berbagai macam bidang usaha, dari makanan ringan hingga fashion di e-commerce. Lewat akun instagramnya, ia juga kerap membagikan tips dan trik dalam memulai bisnis untuk anak-anak muda.
Berikut 10 ide bisnis anti gagal untuk anak-anak muda menurut Vivi Amnan berdasarkan pengalaman dan pengamatannya:
1. Membuat produk sendiri dari hal-hal yang kita gemari (style baju yang kita pakai atau makanan kesukaan). Membuat sendiri baju atau hijab yang biasa kita pakai sesuai tren fashion saat ini. Jika tidak bisa menjahit, kita bisa menggandeng penjahit langganan atau membawa ke jasa konveksi. Kita juga bisa belajar membuat sendiri snack/makanan ringan yg biasa kita makan. Produk yang dibuat dengan passion akan lebih spesial dan menarik.
2. Menjadi reseller barang branded yg sedang digemari masyarakat. Lakukan riset pasar dan cari brand yg punya bayak loyal customer, krn biasanya loyal customer adalah collector, sehingga barang tersebut mudah langka dan prospek untuk dijadikan investasi. Tidak harus barang branded luar negeri, ada beberapa brand lokal yang mempunyai standar produk high quality dan bahkan ada brand lokal telah go international.
3. Menjual barang dengan memanfaatkan endorsement public figure. Dengan cara ini, barang lebih cepat terjual karena review dari public figure. Pengaruh endorsement dari public figur bisa menjadi magnet karena biasanya semua yang dipakai seorang public figure akan diikuti oleh pengikut (followers)-nya. Namun, kita justru harus memperhatikan kualitas produk yang kita jual karena endorsement dari public figure yang kredibel akan melakukan seleksi atas produk yang di-endorse. Cara ini memang memerlukan cukup modal, tapi kita bisa menabung.
4. Menerapkan konsep reseller untuk mempercepat dan memperluas jaringan penjualan. Dengan cara ini, kita lebih mudah untuk memperluas jangkauan pasar. Tidak harus mempunyai reseller skala nasional. Mulailah dari membentuk reseller dari teman atau kerabat sendiri.
5. Menjual barang dengan jalur konten FYP. Saat ini, konten yang viral adalah salah satu cara brilian untuk mendapatkan pasar. Bahkan menjadi sarana beriklan gratis. Jangan malas dan takut membuat konten di media sosial. Buatlah konten secara konsisten, maka lama-kelamaan views akan bertambah dan kita akan semakin tahu preferensi audience sehingga konten kita mendapatkan traffic dan insight yang tinggi.
6. Ikut komunitas ekspor-impor. Menjadi anggota aktif sebuah komunitas kewirausahaan akan mempermudah kita dalam mendapatkan informasi buyer beserta akses yang bisa ditempuh.
7. Repack produk. Tapi ingat, produk yang boleh di-repack adalah produk yang belum bermerk. Riset produk di pasaran yang prospek untuk direpack dgn packaging yg menarik. Jangan lupa urus izin PIRT, BPOM untuk produk F&B.
8. Joint venture. Cari partner bisnis yg ahli di bidang produksi (pembuatan produk). Sehingga kita bisa fokus pada pemasaran dan penjualan produk. Gandeng teman, kerabat, atau orang terdekat yg bisa dipercaya. Lakukan joint venture dengan sistem profit sharing (bagi hasil).
9. Menjual barang seni. Ikuti komunitas kesenian yang diminati dan bergabung menjadi anggota Dewan Kerajinan Nasional di daerah masing-masing (Dekranasda). Organisasi ini menghimpun pencinta dan peminat seni, serta pelaku bisnis di bidang produk kerajinan, yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM).
10. Menjual barang import China. Kita tahu bahwa China adalah gudang berbagai macam barang murah. Mulai dari perkakas rumah tangga, mainan anak, hingga fashion. Carilah barang-barang unik yang menarik untuk dijual.
Itulah 10 ide bisnis anti gagal yang bisa dicoba untuk memulai usaha baru di kalangan anak muda. Namun, semua usaha pasti membutuhkan kerja keras dan tekad, seperti yang diutarakan oleh Vivi Amnan.
“Seringkali satu hal yang menjadi kendala anak-anak muda dalam memulai usaha adalah kurangnya kesabaran. Pengen hasil gede, tapi nggak mau susah. Nggak mau mulai dari yang kecil. Padahal sesuatu yang besar pasti berawal dari yang kecil. Kalau maunya tiba-tiba gede dan hasilnya gede, pasti ujung-ujungnya buntung. Malah bangkrut besar-besaran, bahkan bisa menghabiskan harta orang tua,” ujar Vivi.
“Jika anak-anak muda ingin berkomitmen terjun di dunia bisnis, ia harus memulai dari yang kecil tapi konsisten. Jangan muluk-muluk dulu, jangan bayangin yang gede-gede dulu. Mulai dari hal-hal kecil, lalu tekuni,” pesannya.
“Terus belajar untuk membaca peluang dari setiap kondisi di sekitar. Dan yang paling penting, tidak mudah putus asa dari setiap kegagalan dan mau terus belajar," Vivi menambahkan.







