Lagu Tunggu Saja Dituding Mirip Batas Senja, Radja: Selain Donatur Dilarang Ngatur
Grup band Radja kembali menjadi sorotan usai single terbarunya, Tunggu Saja, dituding mirip dengan lagu milik Batas Senja dengan judul Kita Usahakan Lagi. Menanggapi tudingan tersebut, para personel Radja dengan tegas membantah adanya unsur penjiplakan.
Mereka menilai karya tersebut adalah bentuk adaptasi terhadap realitas sosial dan dinamika pasar musik saat ini, bukan hasil dari meniru karya siapa pun. Moldy, gitaris Radja, menjelaskan bahwa lagu Tunggu Saja merupakan refleksi dari upaya manusia yang tak pernah lelah mengejar harapan, dan bukan semata-mata meniru gaya atau konsep musisi lain.
"Apakah dengan kita membuat hal serupa? Dibilang gimana?Ya, hidup ini kan pada dasarnya kita menyesuaikan,beradaptasi," kata Moldy di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
"Ketika gue beradaptasi ke jalur itu, apakah gue dibilang salah?Kan gue lagi mengadaptasikan ke arah yang begitu," sambungnya.
Foto/Aldhi ChandraIa juga menyampaikan bahwa komentar publik, terutama dari warganet, sebaiknya dilihat secara bijak. Tidak semua masukan bisa diikuti. Terlebih, jika tidak memberi kontribusi konkret.
"Cuman ya, tergantung.Permintaan komennya netizen kan kalau kita ikutin inginnya dia,ya aku bilang tadibahasa Tuhan mungkin. Tuhan memberi yang kau butuhkan, bukan yang lu inginin," jelasnya.
Sementara itu, Ian Kasela, vokalis Radja, menyuarakan hal senada. Ia menegaskan bahwa Radja tidak pernah menargetkan untuk mengikuti siapa pun, dan keputusan kreatif yang mereka ambil murni berdasarkan kolaborasi ide dari internal band.
"Radja kan tidak bertanggung jawab dengan siapa pun. Bahasa TikTok-nya, 'selain donatur, dilarang ngatur'. Lu mau kasih gua saran, lu kasih gue cuan. Emang gampang nurutin mau dia (netizen)," ujar Ian.
Ian menilai bahwa kritik yang dilontarkan netizen seharusnya tidak membatasi ekspresi musisi. Menurutnya, banyak musisi justru kehilangan arah karena terlalu sibuk memenuhi ekspektasi audiens yang berubah-ubah.
"Cukuplah, kita kasih yang dibutuhkan, bukan yang lu inginin.Bukan kita egois atau apa, nggak. Tapi Radja tuh kan memang dari dulu tidak ada yang ngasih saran," ungkapnya.
"Harus mungkin kita mengeluarkan apa yang ada di kita.Sekarang ini bermusik itu kan apa yang kita rasa, kita denger, kita lihat.Itulah yang kita sebutkan," tandasnya.
Sebagai informasi, kontroversi bermula dari kemiripan penggalan lirik antara lagu Tunggu Saja milik Radja dan lagu Kita Usahakan Lagi dari Batas Senja. Lirik Radja berbunyi, “Bila hari ini tak bisa, mungkin esok bisa. Bila esok pun tak bisa, mungkin tunggu lusa". Sementara Batas Senja menyanyikan, “Jika tidak hari ini, mungkin Minggu depan. Jika tidak Minggu ini, mungkin bulan depan".
Meskipun mirip secara struktur naratif, Radja menekankan bahwa kesamaan tema bukan berarti plagiarisme. Ide tentang harapan dan menunggu waktu yang tepat adalah hal universal dalam musik dan kehidupan.
Dengan gaya khas dan respons santai, Radja membuktikan bahwa mereka tetap berdiri teguh dalam berkarya. Bagi mereka, eksistensi di industri bukan soal mengekor tren, tetapi menyuarakan suara hati sendiri dengan tetap membuka telinga terhadap kritik yang membangun.





