Waspada 8 Gejala Awal Hipertensi, Mudah Marah Jangan Dianggap Sepele

Waspada 8 Gejala Awal Hipertensi, Mudah Marah Jangan Dianggap Sepele

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 25 Mei 2025 - 17:00
share

Gejala awal hipertensi penting untuk diketahui lantaran bisa menyebabkan penyakit mematikan. Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri tetap tinggi secara terus-menerus.

Meski kerap berlangsung tanpa gejala yang jelas, hipertensi tetap menjadi salah satu pemicu utama penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan berbagai komplikasi serius lainnya. Karena itulah, mengenali gejala awal tekanan darah tinggi sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan sejak dini.

Menurut Dr. Naveen Bhamri, ahli jantung dari Max Super Specialty Hospital, Shalimar Bagh, India, banyak orang baru menyadari menderita hipertensi setelah mengalami komplikasi. Padahal, tubuh sering kali sudah memberikan sinyal-sinyal awal yang sayangnya diabaikan atau disalahartikan.

"Hipertensi bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun, tetapi jika gejalanya muncul, Anda harus memeriksakan tekanan darah secara teratur untuk mendeteksinya sejak dini," kata Dr. Bhamri.

Berikut adalah delapan gejala awal hipertensi yang perlu diperhatikan dilansir dari Hindustan Times, Minggu (25/5/2025).

Waspada 8 Gejala Awal Hipertensi

1. Susah Tidur

Kesulitan untuk mendapatkan tidur nyenyak, sering terbangun di malam hari, atau mengalami insomnia dapat menjadi pertanda awal tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat memengaruhi sistem saraf otonom, yang turut berperan dalam pengaturan siklus tidur. Jika gangguan tidur terjadi secara konsisten, penting untuk memeriksakan tekanan darah.

2. Denyut Jantung Meningkat saat Istirahat

Tekanan darah tinggi dapat memicu peningkatan denyut jantung saat beristirahat akibat aktivasi sistem saraf simpatik. Jantung dipaksa bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, bahkan ketika tubuh dalam kondisi relaksasi. Ini bisa menjadi sinyal bahwa sistem kardiovaskular sedang mengalami tekanan.

3. Mudah Tersinggung atau Emosi Tidak Stabil

Perasaan mudah marah, gelisah, atau sulit berkonsentrasi sering kali dianggap sebagai akibat stres biasa. Namun, menurut Dr. Bhamri, emosi yang meledak-ledak atau kabut kognitif ringan bisa jadi merupakan dampak dari perubahan vaskular akibat tekanan darah tinggi. Hal ini terutama terjadi pada individu berusia di atas 50 tahun, di mana elastisitas pembuluh darah mulai menurun.

4. Mikroalbuminuria

Salah satu indikator awal dari kerusakan ginjal akibat hipertensi adalah munculnya protein dalam urine (mikroalbuminuria), meskipun dalam jumlah kecil (30–300 mg/hari). Ini menunjukkan bahwa tekanan darah yang tinggi mulai merusak fungsi filtrasi ginjal dan menyebabkan disfungsi endotel.

5. Sakit Kepala di Pagi Hari

Sakit kepala yang muncul saat baru bangun tidur, terutama yang terasa di bagian belakang kepala (oksipital) dan terasa tumpul, bisa menjadi sinyal tekanan darah melonjak pada malam hari. Meskipun tidak semua sakit kepala berkaitan langsung dengan hipertensi, namun gejala ini tetap harus diwaspadai jika sering terjadi.

6. Kelelahan Berlebihan

Rasa lelah yang tidak biasa, meskipun setelah istirahat cukup, bisa jadi merupakan dampak dari gangguan fungsi jantung atau pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi pompa jantung atau disfungsi diastolik yang menurunkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Sensasi pusing ringan atau wajah memerah juga dapat menyertainya.

7. Sesak Napas saat Aktivitas Ringan

Jika Anda mulai mengalami sesak napas bahkan saat melakukan aktivitas sederhana, seperti menaiki tangga atau berjalan singkat, hal ini bisa menandakan bahwa hipertensi sudah berdampak pada jantung dan paru-paru. Ketidakmampuan tubuh untuk mendistribusikan oksigen dengan baik menjadi pertanda bahwa tekanan darah tinggi mulai membebani organ vital.

8. Sakit Kepala Berulang

Meskipun tidak selalu menjadi gejala utama hipertensi, sakit kepala yang berulang dan berdenyut kuat bisa jadi merupakan sinyal peringatan. Dalam beberapa kasus, tekanan darah yang melonjak secara tiba-tiba dapat memicu sakit kepala yang intens, terutama bila diikuti gejala lain seperti mual atau penglihatan kabur.

Topik Menarik