Apa Itu Osteoarthritis yang Banyak Dialami Wanita? Ini Penyebab dan Gejalanya
JAKARTA - Nyeri lutut bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagi banyak orang, rasa sakit yang terus-menerus dapat membatasi kemampuan berjalan, berdiri, atau bahkan melakukan aktivitas sederhana seperti menaiki tangga. Nyeri lutut ini bisa menjadi salah satu tanda gejala dari penyakit osteoarthritis atau pengapuran tulang.
Osteoarthritis adalah salah satu gangguan sendi yang umum terjadi. Tidak hanya pada lutut, osteoarthritis juga dapat terjadi pada sendi lain, seperti jari tangan, tulang punggung, atau pinggul. Osteoarthritis lebih banyak dialami oleh wanita ketimbang pria.
Osteoarthritis termasuk dalam penyakit degeneratif. Penyakit ini dapat memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Maka dari itu, osteoarthritis adalah hal yang perlu ditangani sesegera mungkin.
Apa Penyebab Osteoarthritis?
Penyebab osteoarthritis adalah kerusakan pada tulang rawan (kartilago) yang berfungsi untuk melindungi ujung tulang keras dari gesekan. Hal ini membuat tulang saling bergesekan langsung saat bergerak, hingga timbul peradangan yang dapat memicu nyeri, serta kekakuan pada sendi.
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis. Wanita disebut lebih rentan mengalami penyakit ini. Berikut beberapa faktor penyebabnya:
1. Berat badan berlebih atau obesitas.
2. Memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit osteoarthritis.
3. Lanjut usia.
4. Berjenis kelamin wanita.
5. Wanita yang sudah mengalami menopause.
6. Pernah mengalami cedera pada sendi.
7. Pernah melakukan operasi pada tulang dan sendi.
8. Sering beraktivitas fisik dengan intensitas tinggi, seperti angkat beban, dan lain sebagainya.
9. Mengidap penyakit metabolik, seperti diabetes.
Gejala Osteoarthritis
Penderita osteoarthritis akan mengalami gejala awal seperti nyeri dan kekakuan pada sendi. Adapun beberapa gejala osteoarthritis yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:
1. Sendi terasa sakit saat digerakkan dan membaik saat sendi diistirahatkan.
Pangeran Harry-Meghan Markle Akan Dihapus dari Sejarah Kerajaan saat Raja Charles III Meninggal
2. Sendi terasa kaku, terutama di pagi hari dan saat berpindah posisi tubuh setelah tidak bergerak cukup lama, misalnya setelah lama duduk dan berbaring.
Melemahnya otot di sekitar sendi yang bermasalah.
4. Munculnya suara gesekan atau gemeretak ketika sendi sedang digerakkan.
5. Pembengkakan pada area sendi, seperti di jari tangan, lutut, siku, dan lain sebagainya.
Penanganan Osteoarthritis
Dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi RS Siloam Surabaya, dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT mengatakan, salah satu penanganan untuk masalah ini adalah prosedur Total Knee Replacement (TKR).
Dia mengatakan, prosedur TKR ini direkomendasikan untuk pasien yang mengalami osteoartritis tingkat lanjut, dengan gejala seperti nyeri lutut yang terus-menerus, keterbatasan gerakan, seperti kesulitan menekuk atau meluruskan lutut serta sulit berdiri atau berjalan akibat rasa sakit.
dr. Teddy menambahkan bahwa di era saat ini, operasi dengan robot menjadi terobosan bagi dunia kedokteran. Dengan adanya robot dalam tindakan, keuntungan yang dirasakan oleh pasien akan lebih maksimal.
“TKR dilakukan dengan mengganti bagian sendi lutut yang rusak dengan implan khusus. Itu dilakukan untuk menghilangkan nyeri sendi yang menetap, sehingga pasien bisa bergerak dan memungkinkan kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman,” ucap dr. Teddy, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (24/5/2025).
Beberapa manfaat utama TKR yang dapat dirasakan, meliputi:
1. Pengurangan rasa nyeri: Setelah operasi, rasa sakit yang sering dirasakan biasanya akan berkurang secara signifikan.
2. Peningkatan kemampuan pergerakan: Lutut yang sebelumnya sulit ditekuk atau diluruskan akan kembali menjadi lebih fleksibel.
3. Kemampuan untuk beraktivitas: Pasien umumnya bisa kembali berjalan, bepergian, atau bahkan melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya sulit dilakukan.
4. Peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan: Pasien dapat kembali bekerja dan berinteraksi sosial tanpa rasa sakit yang mengganggu.