Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk

Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 15 Mei 2025 - 05:00
share

Raja Charles III dikabarkan tidak percaya sama sekali pada Pangeran Harry, terutama setelah wawancara terbuka sang pangeran dengan BBC yang tayang awal bulan ini. Kepercayaan sang raja terhadap putra bungsunya itu disebut telah benar-benar sirna membuat hubungan kian memburuk.

Dilansir dari Hello Magazine, Kamis (15/5/2025), seorang sumber dekat keluarga kerajaan mengatakan bahwa sikap Pangeran Harry yang terus menyoroti masalah internal keluarga di ruang publik membuat situasi menjadi sangat melelahkan.

“Harry tampak selalu dalam posisi konfrontatif. Dia melihat persoalan di mana-mana dan itu sungguh melelahkan. Tak mungkin terus hidup dalam mode pertempuran seperti itu. Dia pria dewasa, sudah 40 tahun, saatnya berhenti melawan dunia,” jelas sumber tersebut.

Charles sendiri, menurut laporan, kini benar-benar menutup pintu komunikasi pribadi dengan pangeran 40 tahun itu. Bahkan jika ada peluang untuk berdamai, tampaknya niat tersebut tidak akan mencakup keterlibatan putra sulungnya, Pangeran William.

Foto/People

“Tak ada lagi rasa percaya. Bagi keluarga, percakapan pribadi dengan Harry tak bisa lagi dianggap aman,” ujarnya.

Meski demikian, sejumlah tokoh kerajaan seperti penulis biografi Robert Jobson melihat masih adanya jalan untuk rekonsiliasi. Ia menyarankan agar suami Meghan Markle tersebut mengambil langkah awal dan mengakui kesalahannya.

“Seharusnya Harry mengatakan, ‘Ayah, saya minta maaf. Saya membuat kesalahan dan ingin memperbaiki hubungan kita,’” tutur Jobson.

Menurutnya, raja 76 tahun itu adalah sosok yang memahami makna pengampunan, karena ia pun memiliki masa lalu yang tidak sempurna. “Jika ada orang yang dapat menjadi pribadi yang lebih besar dalam situasi ini, itu adalah Charles. Namun, ucapan terakhir Harry membuat kesempatan itu tertutup,” tambah Jobson.

Dalam wawancaranya, adik ipar Kate Middleton itu mengutarakan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya ingin berdamai dan tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya dalam pertikaian.

“Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya akan hidup. Hidup ini terlalu singkat untuk terus bertengkar,” kata Harry dengan nada emosional.

Namun ia juga mengakui bahwa segala bentuk perdamaian tergantung pada sikap keluarga kerajaan. “Jika mereka tidak menginginkan rekonsiliasi, itu sepenuhnya keputusan mereka,” ucapnya.

Sejak mundur dari peran aktif di kerajaan pada 2020, Harry dan Meghan menetap di Amerika Serikat bersama kedua anak mereka, Archie dan Lilibet. Namun kepergian mereka, ditambah dengan berbagai pernyataan kontroversial di media, telah memperlebar jarak antara mereka dan Istana.

Topik Menarik