Jaro Farm, Dari Penambang Emas Liar Sukses Bertransformasi Menjadi Pertenak Domba Garut
BOGOR, iNewsBogor.id - Penambang emas tanpa izin atau biasa disebut Gurandil yang menjamur di Kawasan Gunung Pongkor, Nanggung Kabupaten Bogor kerap memunculkan masalah bahkan musibah. Pasalnya sepak terjang mereka selain melanggar hukum juga merusak lingkungan bahkan tak jarang berujung kematian.
Menyadari kondisi tersebut, kini para ex gurandil banyak yang akhirnya memutuskan kembali ke kehidupan normal dengan bekerja, bercocok tanam hingga ada juga yang bertransformasi menjadi peternak lalu berkolaborasi satu sama lain membentuk kelompok peternak.
Sebut saja Jaro Farm, berlokasi di Kampung Babakan Cengkeh, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor merupakan kelompok peternak yang dikelola para ex gurandil. Dibawah binaan dari PT Antam Pongkor Tbk, kini bahkan menjadi salah satu peternakan yang unggul dan sukses. Jaro Farm kini bahkan menjadi percontohan peternakan domba Garut dengan kualitas tinggi dan diakui.
Tak kurang, Guru Besar Peternakan IPB University, Prof Luki Abdullah pun mengapresiasi langkah yang diambil para ex gurandil yang beralih pekerjaan dari penambang emas liar menjadi peternak domba Garut.
Peternakan domba Jaro Farm, saat dikunjungi Guru Besar Ilmu Peternakan IPB University, Prof Luki Abdullah. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
“Saya kira ini kemajuan besar. Masyarakat harus dibina agar tidak terus bergantung pada tambang. Sumber daya tambang pasti ada akhirnya, sementara kehidupan harus terus berjalan,” ujar Prof Luki Abdullah.
Pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi area pertanian dan peternakan, menurut Prof Luki Abdullah merupakan solusi nyata yang bisa mendorong ekonomi masyarakat sekitar.
“Domba Jaro Farm bisa menjadi contoh sukses. Dalam empat tahun terakhir, proses branding domba di sini terus berkembang. Harapannya, ini bisa menjadi model peternakan domba di Jawa Barat,” katanya.
IPB University pun tak tinggal diam, turut membantu pengembangan teknologi, termasuk dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) para mahasiswa.
“Kami sudah siapkan teknologi reproduksi dan lainnya. Tinggal bagaimana mengimplementasikannya agar bisa naik kelas,” tegasnya.
Tampak deretan domba Garut yang dikembangkan para peternak ex Gurandil di Nanggung, Kabupaten Bogor. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Ex Gurnadil yang kini menjadi Ketua Kelompok Ternak Jaro Farm, Sudin Gemer, mengaku tidak mudah beralih pekerjaan dari pertambangan emas ilegal. Baginya hal itu bukanlah keputusan yang ringan dan membutuhkan kesabaran ekstra.
“Setelah tambang ilegal ditertibkan, kami merasa berat melepas profesi sebagai gurandil (penambang emas liar-red). Tapi kami sadar, kami harus mencari usaha lain,” ujarnya.
Namun kini, Sudin akhirnya menemukan peluang baru di budi daya peternakan domba, dibawah pendampingan dari program CSR PT Antam dan dukungan pemerintah desa.
“Prosesnya panjang, tapi dengan pendampingan yang ada, kami bisa bertahan sampai sekarang,” tuturnya.
Bagi Sudin, kembali menjadi gurandil bukan lagi pilihan yang tepat, bahkan dengan omzet yang ia dapat dari hasil pertenakan domba sudah jauh lebih dari cukup dibanding saat ia bekerja sebagai penambang emas liar.
“Tambang emas bisa habis, tapi beternak atau bertani akan selalu ada selama kehidupan terus berjalan,” pungkasnya.