5 Keutamaan Puasa Syaban bagi Umat Islam Lengkap dengan Hadits

5 Keutamaan Puasa Syaban bagi Umat Islam Lengkap dengan Hadits

Gaya Hidup | inews | Senin, 3 Februari 2025 - 07:30
share

JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Puasa Syaban merupakan salah satu puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan. Para ulama sepakat mengkhususkan berpuasa pada Bulan Syaban hukunya sunnah.

Hanif Luthfi dalam Bukunya berjudul Malam Nishfu Sya'ban menjelaskan, Syaban adalah bulan ke-8 yang diapit dua bulan istimewa yakni, Rajab dan Ramadhan.

Dinamakan Syaban karena pada bulan ini, masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan, mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan. 

Para ulama tidak satu pendapat mengenai berapa hari puasa syaban boleh dilakukan. Sebagian ulama hanya membolehkan hingga 15 Syaban atau batasnya hingga Nisfu Syaban. Sebagian ulama berpendapat boleh selama sebulan.

Isnan Ansory dalam bukunya Puasa: Antara yang Maysru dan Tidak Masyru menjelaskan, ada dua mazhab berkaitan dengan batas hari berpuasa di Bulan Syaban.

Mazhab pertama, dilarang berpuasa pada paruh kedua di Bulan Syaban. Artinya, puasa Syaban boleh dilakukan mulai tanggal 1-15 Syaban. Mazhab Syafi'i dan sebagian Hanbali berpendapat dilarang berpuasa setelah tanggal 15 yakni 16-29 atau 30 hingga menjelang Ramadhan.

Dasarnya adalah hadits Nabi SAW berikut: "Dari Abi Hurairah ra. dari Nabi SAW beliau bersabda, "Apabila bulan Sya'ban sudah setengahnya, maka janganlah berpuasa hingga Ramadhan." (HR Tirmizy).

Mazhab kedua, Tidak Diarang Berpuasa hingga Akhir Syaban. Mayoritas ulama dalam mazhab ini menyatakan tidak dilarang berpuasa mutlak pada hari-hari di Bulan Syaban kecuali pada hari syak atau hari diragukan. 

Keutamaan Puasa Syaban

Puasa Syaban memiliki banyak keutamaan sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Nabi SAW.

1. Puasa Syaban Paling Utama setelah Ramadan

Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa puasa Syaban merupakan puasa yang terbaik setelah Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ مُوسَى عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ فَقَالَ شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ قِيلَ فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَصَدَقَةُ بْنُ مُوسَى لَيْسَ عِنْدَهُمْ بِذَاكَ الْقَوِيِّ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma’il] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma’il] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Musa] dari [Tsabit] bin [Anas] dia berkata, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah Ramadlan, Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban untuk memuliakan Ramadlan, ” Beliau ditanya lagi, lalu Shadaqah apa yang paling utama? Beliau menjawab: “Shadaqah di bulan Ramadlan.” Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits gharib dan menurut ahlul hadits Shadaqah bin Musa bukanlah rawi yang kuat.

2. Diangkatnya Amalan Baik

Keutamaan Puasa Syaban berikutnya yakni bulan diangkatnya amalan baik. Karenanya,umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan ini.

Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: Telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang di sana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317).

3. Mendapat Syafaat Nabi

Keutamaan puasa Syaban berikutnya akan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW kelak di hari kiamat. 

Syeikh Nawawi al-Bantani berkata:
 
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belaiu di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).

4. Mengikuti Sunnah Nabi

Keutamaan Puasa Syaban berikutnya yakni mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW memberikan contoh nyata untuk memanfaatkan bulan ini dengan memperbanyak puasa sunnah.

5. Menuai Pahala

Berpuasa sunnah di bulan Sya'ban adalah cara untuk meraih pahala yang luar biasa. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa amal baik yang dilakukan secara ikhlas di bulan ini akan mendatangkan keberkahan dan keridhaan Allah SWT.

Itulah ulasan keutamaan puasa syaban bagi umat Islam. 

Wallahu A'lam

Topik Menarik