8 Hadits Larangan Marah, Menjinakkan Api Emosi Menuju Kedamaian Hati

8 Hadits Larangan Marah, Menjinakkan Api Emosi Menuju Kedamaian Hati

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 24 Mei 2024 - 17:22
share

JAKARTA, iNews.id - 8 Hadits larangan marah dalam Islam mengajarkan bahwa menahan amarah adalah bentuk kendali diri dan kunci untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat.

Rasulullah SAW pernah berpesan agar muslim menahan amarahnya karena ada balasan surga dari Allah SWT di baliknya. Rasulullah SAW bahkan pernah menyebut, orang yang paling dianggapnya kuat dan perkasa adalah orang yang mampu menahan amarahnya.

Dilansir iNews.id dari berbagai sumber, inilah pembahasan hadits larangan marah :

Hadits larangan marah


1. Hadis Pertama


Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Berilah aku wasiat. Beliau menjawab, Janganlah engkau marah. Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu alaihi wa sallam (selalu) menjawab, Janganlah engkau marah. (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]


2. Hadis Kedua

Sulaiman bin Shurod radhiyallahu anhu berkata,

: :

Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, Audzubillahi minas-syaitani (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya. (HR Bukhari, no. 3282)

3. Hadis Ketiga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,

Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, Audzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah), maka redamlah marahnya. (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)

4. Hadis Keempat

Ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,

Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah. (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).

5. Hadis Kelima

Dari Abu Dzarr radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah. (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

6. Hadis Keenam

Dari Athiyyah As-Sadi radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu. (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

7. Hadis Ketujuh

Dari Muadz radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan. (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan)

8. Hadis Kedelapan

Dari Abu Ad-Darda radhiyallahu anhu, ia berkata, Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas bersabda,

Janganlah engkau marah, maka bagimu surga. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi).

Hadits larangan marah menjadi pengingat penting bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga emosi dan lisan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berusaha menahan amarah dan mencari cara yang lebih positif untuk menyelesaikan masalah.

Topik Menarik