7 Adab saat Hari Raya Idulfitri Sesuai dengan Sunnah Rasulullah

7 Adab saat Hari Raya Idulfitri Sesuai dengan Sunnah Rasulullah

Gaya Hidup | bandungraya.inews.id | Selasa, 9 April 2024 - 17:00
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam menyambut Hari Raya Idulfitri, umat Islam diingatkan untuk mengikuti adab-adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga merayakan momen ini dengan penuh keberkahan.

Berikut beberapa adab yang patut diperhatikan dalam menyambut Hari Raya Idulfitri sesuai dengan sunnah Nabi:

1. Memperbanyak Takbir

Takbir merupakan ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan kenisbian manusia di hadapan-Nya serta sebagai tanda syukur atas petunjuk yang diberikan-Nya. Selain itu takbir juga merupakan penampakan syiar agama Islam. Ucapan takbir tersebut ialah:

Allaahu akbar Allaahu akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha besar, Allah Maha besar dan segala puji bagi Allah.

2. Memakai Baju Bagus dan Wangi-Wangian

Saat menghadiri salat Idulfitri dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus dan wangi-wangian. Hal ini didasarkan pada hadis berikut:

. [ 1: 152 441]

Dari Jafar Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id. [HR. asy-Syafii dalam kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441].

3. Makan sebelum Menuju Lapangan Salat Idulfitri

Berbeda dengan Idul Adlha, untuk Idulfitri orang yang hendak berangkat ke lapangan tempat salat dituntunkan supaya terlebih dahulu makan pagi. Hal ini sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi Saw:

. [ ]

Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik bahwa ia berkata: Adalah Rasulullah saw tidak pergi ke salat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa kurma. [HR. al-Bukhari].

4. Berangkat dengan Berjalan Kaki

Pergi menuju lapangan salat Idulfitri sebaiknya dengan berjalan kaki sambil bertakbir. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi SAW:

. [

Diriwayatkan dari Ali Ibnu Abi Thalib ia berkata: Merupakan sunnah bahwa engkau keluar untuk salat Id dengan berjalan kaki dan makan sesuatu sebelum keluar. [HR. at-Tirmidzi. Ia mengatakan: Ini adalah hadis hasan].

5. Salat Dihadiri Seluruh Umat Islam

Idulfitri adalah suatu peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan. Oleh karena itu pelaksanaan salat dihadiri oleh semua orang Muslim tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bahkan mereka yang pada saat itu terhalang untuk mengerjakan salat, yaitu perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi SAW supaya menghadirinya.

Hanya saja mereka tidak ikut salat dan tidak masuk ke dalam shaf salat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib:

. [ ]

Diriwayatkan dari Ummu Athiyyah bahwa ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kami supaya menyuruh mereka keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha: yaitu semua gadis remaja, wanita sedang haid dan wanita pingitan. Adapun wanita-wanita sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat salat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya itu dan panggilan kaum Muslimin. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang kami yang tidak mempunyai baju jilbab? Rasulullah menjawab: Hendaklah temannya meminjaminya baju kurungnya. [HR. al-Jamaah, lafal dari Muslim].

6. Pulang Melalui Jalan lain

Sunnah lainnya dalam prosesi salat Idulfitri ialah pulang melalui jalan yang berbeda dengan saat berangkat menuju lapangan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi SAW:

. [ ]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. apabila keluar pergi salat Id, beliau kembali dengan melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. [HR. Ibnu Majah].

7. Perbanyak Silaturahim

Pada hari raya ini simpul silaturahmi semestinya diuraikan dan kesalahpahaman serta permusuhan semestinya diakhiri. Tidak layak bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya seiman, apalagi kerabat dekatnya. Rasulullah Saw mengatakan:

: (( ))

Pintu jannah dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan kemudian setiap hamba (Allah) diberikan pengampunan jika dia tidak menyekutukan Allah dalam ibadah. Tetapi orang yang di dalam hatinya ada dendam terhadap saudaranya (Muslim), mereka tidak akan dimaafkan dan mengenai mereka akan dikatakan dua kali: Tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai, tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai. (HR. Muslim).

Topik Menarik