Olahraga Pilates Dilakukan Anak-Anak dan Lanjut Usia, Amankah?

Olahraga Pilates Dilakukan Anak-Anak dan Lanjut Usia, Amankah?

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 5 April 2024 - 15:37
share

JAKARTA, iNews.id - Pilates saat ini menjadi salah satu olahraga yang tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Namun, pertanyaannya amankah dilakukan anak-anak atau orang yang sudah lanjut usia (lansia)?

"Olahraga ini tergolong low-impact, yaitu olahraga dengan beban yang rendah. Melakukan pilates secara rutin justru bisa melatih kekuatan, ketahanan dan fleksibilitas otot," ujar aktivis pilates Inge Anugrah di Jakarta, Jumat (5/4/2024).

"Tetap gerak total body, tapi tidak high impact sehingga tidak melukai tubuh. Atas dasar itu mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga usia 70 tahun pun tak ada pantangan jika ingin pilates," kata mantan istri aktor Arie Wibowo ini.

Inge menjelaskan olahraga pilates juga bisa dilakukan walau sedang menjalankan ibadah puasa. "Saat berpuasa, tidak langsung bikin capek, lapar atau haus. Tetap gerak tapi smooth, ini oke banget. Jadi untuk yang berpuasa tetap bisa melakukan pilates," ujarnya.

Hal senada disampaikan Eny Surya, wanita energik pemilik studio Pilates Re Bar. Dia menerangkan, pilates adalah salah satu jenis latihan fisik dengan intensitas ringan yang berfokus pada rehabilitasi dan peningkatan kekuatan tubuh. Latihan ini dipopulerkan Joseph Pilates, seorang atlet veteran Jerman pada awal abad ke-20.

"Mulanya, pilates adalah latihan yang digunakan untuk memulihkan cedera bagi para penari. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan pilates semakin populer dan banyak diterapkan orang-orang yang ingin meningkatkan kekuatan tubuh," katanya.

Dia menerangkan seseorang yang menjalani olahraga dituntut untuk menyempurnakan pola gerakan tubuh, menguatkan otot, serta menyeimbangkan kesigapan bergerak menggunakan kekuatan otot tubuh. Tujuan utama pilates adalah menciptakan tubuh yang kuat, fleksibel, dan memiliki kualitas gerakan tubuh yang seimbang.

"Pilates dirancang untuk menciptakan harmonisasi antara jiwa dan raga agar keduanya bisa saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai ini, gerakan pilates melibatkan teknik pernapasan yang teratur, pemusatan konsentrasi, latihan keseimbangan dan postur tubuh, hingga latihan mengendalikan gerakan serta kekuatan otot," ujar Eny.

Dia menuturkan animo masyarakat terhadap olahraga pilates saat ini cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari studio yang dibangunnya. Berdiri pertama pada 2021, kini berkembang menjadi sembilan studio. Eny pun akan terus mengembangkan olahraga pilates ini dengan membuka studio di beberapa kota, seperti Semarang dalam waktu dekat ini.

"Melakukan pilates secara rutin akan membantu melatih otot-otot punggung bawah, pinggul, panggul, dan perut agar bisa bekerja secara selaras. Melalui pilates pula, otot inti tubuh dapat menstabilkan koordinasi tubuh, sehingga postur tubuh bisa menjadi lebih baik saat duduk dan berdiri," ujar Eny.

Tujuan utama pilates adalah melatih otot inti tubuh, yaitu otot di sepanjang area dada bawah, perut, punggung, dan sekitar panggul. Memiliki otot yang kuat akan membuat tubuh menjadi lebih stabil dan kokoh, sehingga tidak akan mudah terjatuh dan cedera.

"Selain bisa mencegah cedera karena kekuatan otot tubuh meningkat, pilates juga bisa mengurangi nyeri akibat cedera dan membuatnya lebih cepat sembuh. Itulah mengapa banyak orang dengan gangguan nyeri punggung kronis memilih untuk berlatih pilates guna mempercepat proses pemulihannya," kata Eny.

Meski terlihat sederhana, lanjut dia, sebetulnya pilates adalah latihan yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk memperoleh manfaat optimal. Pilates berfokus pada pengaturan napas serta pengendalian pikiran dan tubuh, sehingga nantinya seseorang bisa lebih fokus di setiap gerakan.

Topik Menarik