ISAGO Hadirkan Koleksi Perhiasan Ramah di Kantong, Kualitas Tak Kalah dengan Natural Diamond

ISAGO Hadirkan Koleksi Perhiasan Ramah di Kantong, Kualitas Tak Kalah dengan Natural Diamond

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 30 Maret 2024 - 18:59
share

JAKARTA, iNews.id - Bisnis perhiasan di Tanah Air sering menjadi bisnis eksklusif dan identik dari kalangan atas. ISAGO hadir mengubah stigma itu dengan menghadirkan koleksi perhiasan ramah di kantong.

Meski ramah di kantong, perhiasan sudah menggunakan bahan dasar 14K recycled gold dan Lab-Grown Diamond. Tapi kualitas tetap tidak kalah dengan Natural Diamond pada umumnya, sehingga nantinya ISAGO akan menjangkau pasar lebih luas dan tidak tersegmentasi.

Penggunaan full emas daur ulang 14K ini sudah teruji bebas karat atau tidak mudah teroksidasi. Sementara untuk penggunaan Lab-Grown Diamonds bukan hanya menjadikan lebih ramah di kantong melainkan lebih ramah lingkungan jika ditinjau melalui produksinya yang tidak melewati proses penambangan, dibandingkan dengan Natural Diamond.

Bisnis ini didirikan Valencia Tanoesoedibjo bersama Jenifer Patricia, Hendra Zhou, Jeanice Lie, dan Natalia Ie, serta beberapa investor ternama, termasuk Nagita Slavina dan Shandy Purnamasari, Hanifa Ambadar, dan Novita Imelda.

"Kita mau fokus untuk membuat perhiasan lebih affordable karena perhiasan selalu identik dengan high class. Dengan penggunaan dasar 14K recycled gold dan Lab-Grown Diamond jadi lebih menjangkau mass market," kata Natalia Ie, Co-Ceo dan Co-Founder ISAGO dalam acara Soft Launching ISAGO di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2024).

Natalie Ie juga berharap kehadiran ISAGO dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui seluk-beluk barang yang dipakai. Bukan sekedar memakainya saja melainkan mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan, terutama bagi lingkungan.

Komitmen ISAGO menyediakan perhiasan berbahan dasar ramah lingkungan ini ternyata berdampak besar. ISAGO menghadirkan koleksi yang memiliki emisi karbon 63 persen lebih rendah dan penggunaan air tujuh kali lebih sedikit (per produksi carat).

ISAGO juga bermitra dengan Bumiterra, organisasi penedia jasa restorasi hutan yang fokus pada solusi penghapusan karbon dan regenerasi ekosistem berbasis masyarakat dan alam dengan menghijaukan kembali lahan yang telah terdegradasi di Borneo, Kalimantan Barat.

ISAGO telah memberdayakan salah satu lahan di sana, yaitu Desa Rumbih. Setelah dilakukan perhitungan yang rinci, Bumiterra juga menemukan ISAGO mengurangi konversi lahan-deforestasi-aktivitas kehilangan keanekaragaman hayati sebanyak 1281 kali, seta hanya membutuhkan setengah dari penggunaan energi (per produksi karat) pada perhiasan yang diproduksi.

"Dengan produk ini kita ingin mengedukasi agar masyarakat lebih peduli soal asal produk yang dipakainya dari mana, cara membuatnya bagaimana dan produk ini juga ada makna penting di baliknya," tuturnya.

Topik Menarik