Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Muslim Wajib Tahu!

Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, Muslim Wajib Tahu!

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 30 Maret 2024 - 16:33
share

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar perlu diketahui oleh setiap muslim. Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar adalah dua peristiwa penting dalam bulan Ramadhan.

Meskipun keduanya terjadi di bulan Ramadhan, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya.

Apa saja perbedaan antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar? Yuk simak penjelasan yang telah dirangkum iNews.id dari berbagai sumber:

Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar

Berikut perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar

Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar merupakan dua peristiwa penting dalam bulan Ramadhan. Meskipun keduanya terjadi di bulan Ramadhan, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya.

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran secara keseluruhan dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izza di langit dunia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Sedangkan Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Baitul Izza ke bumi. Malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan, pada malam ganjil.

Perbedaan utama antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar terletak pada waktu dan peristiwa yang terjadi. Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran secara keseluruhan, sedangkan Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al-Quran ke bumi.

Nuzulul Quran memiliki keutamaan sebagai malam mulia, di mana pahala dilipatgandakan. Sedangkan Lailatul Qadar memiliki keutamaan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Tanda-tanda Nuzulul Quran tidak ada yang spesifik, sedangkan tanda-tanda Lailatul Qadar di antaranya langit cerah dan tenang, malam terasa sejuk, dan hati menjadi damai.

Nuzulul Quran

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran secara keseluruhan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izza di langit dunia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi (QS. Ad Dukhon: 3).

Malam yang diberkahi yang dimaksud di sini adalah Lailatul Qadar yang terdapat di bulan Ramadhan. Karena Al Quran itu diturunkan di bulan Ramadhan seperti disebut dalam ayat,

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran (QS. Al Baqarah: 185).

Ada riwayat dari Ibnu Abbas yang menjelaskan mengenai nuzulul Quran, yaitu waktu diturunkannya permulaan Al Quran. Ibnu Abbas berkata,

Al Quran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun. (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).

Syaikh As Sadi rahimahullah berkata, Allah itu menjadikan permulaan turunnya Al Quran adalah di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 931).


Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Baitul Izza ke bumi. Malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan, pada malam ganjil.

Allah Taala berfirman,


Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (QS. Al Qadr: 1).

Apa yang dimaksud Lailatul Qadar?

Ada lima pendapat mengenai pengertian lailatul qadar:

1. Al qadr berarti mulia (agung). Seperti dalam firman Allah Taala,

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya (QS. Az Zumar: 67). Sehingga lailatul qadr berarti malam yang mulia. Inilah pendapat Az Zuhri.

2. Al qadr berarti sempit. Seperti terdapat dalam firman Allah subhanahu wa taala,

Dan orang yang disempitkan rezkinya (QS. Ath Tholaq: 7). Lailatul qadar berarti malam yang penuh sesak karena saat itu malaikat-malaikat turun di muka bumi. Inilah pendapat Al Kholil bin Ahmad.

3. Al qadr berarti hukum. Inilah pendapat Ibnu Qutaibah.

4. Karena pada saat itu diturunkan kitab yang penuh kemuliaan, diturunkan rahmat dan turun pula malaikat yang mulia. Inilah beberapa pendapat yang disebut oleh Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir, 9: 182.

Ibnul Arabi rahimahullah mengatakan bahwa bisa jadi makna lailatul qadar adalah malam penuh kemuliaan, bisa pula maknanya adalah malam penetapan takdir. Yang terakhir ini lebih mendekati benar karena mengingat firman Allah lainnya,

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (QS. Ad Dukhon: 4), maksud ayat ini adalah ditetapkannya takdir. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah diturunkannya Al Quran secara sekaligus ke langit dunia. Lihat Ahkamul Quran, 4: 472.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sadi rahimahullah berkata, Disebut lailatul qadar karena kemuliaan dan keutamaan malam tersebut di sisi Allah. Pada malam tersebut ditetapkan berbagai perkara yang akan terjadi pada satu tahun, yaitu ditetapkan ajal, rezeki, dan berbagai takdir. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 931).

Demikianlah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. Semoga kita semua tetap bersemangat dalam menjalani 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Topik Menarik