Mengapa Makan Kurma Dianjurkan Berjumlah Ganjil? Ini Alasannya

Mengapa Makan Kurma Dianjurkan Berjumlah Ganjil? Ini Alasannya

Gaya Hidup | pandeglang.inews.id | Jum'at, 29 Maret 2024 - 17:20
share

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kurma menjadi salah satu buah yang sangat umum dijumpai selama bulan Ramadan, dan Rasulullah SAW kerap berbuka dengan kurma. Makan kurma dalam jumlah ganjil merupakan sebuah anjuran dalam agama Islam dan bukanlah sebuah kewajiban.

Hal ini merupakan salah satu yang dianjurkan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, makan kurma dalam jumlah ganjil juga dianggap memiliki keberkahan, perlindungan dari racun dan sihir, serta mengikuti contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Bukan hanya itu saja, buah kurma juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Ini termasuk sebagai sumber energi yang baik, kaya akan nutrisi, mengandung serat, antioksidan, mendukung kesehatan tulang, kesehatan jantung, fungsi otak, dan lainnya. Namun, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang moderat sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, terutama bagi mereka dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes.

Dalam praktik sunnah Islam, makan kurma dianjurkan berjumlah ganjil. Ini didasarkan pada beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW seringkali memakan kurma dalam jumlah ganjil, baik saat berbuka puasa maupun dalam acara-acara lainnya. Praktik ini dianggap sebagai tindakan mengikuti contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai bagian dari tradisi keberkahan dalam agama Islam.

Sunnah Rasulullah makan kurma dianjurkan berjumlah ganjil terdapat dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh para ulama hadis terkemuka. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika salah satu dari kalian ingin berbuka puasa, maka lakukanlah dengan kurma, karena kurma adalah makanan yang penuh berkah."

Dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW juga disebutkan bahwa beliau selalu berbuka puasa dengan kurma sebelum shalat Maghrib, dan jika tidak ada kurma, beliau berbuka dengan air.

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya, dan juga oleh Imam Bukhari dalam Shahih-nya, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat ke shalat Idul Fitri sampai dia memakan kurma dalam jumlah ganjil atau genap.

Tentu, berikut adalah beberapa alasan kenapa makan kurma dalam jumlah ganjil diutamakan kami rangkum dari berbagai sumber antara lain :

1. Sunnah Rasulullah SAW
Makan kurma dalam jumlah ganjil adalah praktik yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau sering kali memakan kurma dalam jumlah ganjil, baik saat berbuka puasa maupun dalam acara-acara lainnya, seperti shalat Idul Fitri.

2. Keberkahan Makanan
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berbuka puasa dengan kurma, karena kurma adalah makanan yang penuh berkah.

3. Perlindungan dari Racun dan Sihir
Terdapat hadis yang menyebutkan bahwa memakan tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari dapat melindungi seseorang dari racun maupun sihir. Ini menunjukkan bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil memiliki manfaat perlindungan bagi kesehatan.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil bukanlah sebuah kewajiban, melainkan sebuah anjuran yang berdasarkan pada sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, makan kurma dalam jumlah sederhana juga memiliki manfaat kesehatan yang baik, seperti memberikan energi saat berbuka puasa dan mengandung berbagai zat-zat bergizi yang bermanfaat bagi tubuh.

Topik Menarik