Tata Cara Sholat Lailatul Qadar, Adakah Tuntunanya dari Rasulullah SAW?

Tata Cara Sholat Lailatul Qadar, Adakah Tuntunanya dari Rasulullah SAW?

Gaya Hidup | inews | Kamis, 28 Maret 2024 - 12:21
share

JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat Lailatul Qadar berikut patut untuk disimak. Memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, sudah sepatutnya bagi setiap Muslim untuk memperbanyak ibadah.

Pasalnya, akan ada malam yang dinanti-nanti pada waktu tersebut atau biasa disebut Lailatul Qadar. Malam itu bahkan disebut sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Allah SWT berfirman:

{ { { {

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar: 1-5).

Tak mengherankan jika Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya mengerjakan berbagai ibadah sepanjang malam untuk mengharap ridha Allah Ta'ala.

Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (SAW) tetap terjaga di malam hari (untuk sholat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat). (HR. Muslim)

Artinya: "Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu". (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim: 1268).

Tata Cara Sholat Lailatul Qadar

Dari sanalah, sebagian umat Muslim menyimpulkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan sholat Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Namun perlu diketahui bahwa sholat ini nyatanya masih banyak diperdebatkan di kalangan ulama.

Hal itu lantaran tidak ada satupun hadits shahih yang menyebut adanya istilah sholat Lailatul Qadar. Dengan kata lain, Rasulullah SAW juga tidak pernah memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sholat Lailatul Qadar.

Sebagian umat Islam menggunakan hadis berikut untuk melaksanakan sholat Lailatul Qadar:

Siapa yang shalat 2 rakaat ketika lailatul qadar, dalam setiap rakaat dia membaca al-Fatihah sekali dan qul huwallahu ahad 7 kali, setelah selesai shalat dia beristighfar 70 kali, maka selama dia masih di tempat shalatnya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan kedua orang tuanya, Allah akan mengutus Malaikat untuk mencatat kebaikannya sampai tahun berikutnya, Allah juga mengutus Malaikat untuk menanam pohon miliknya di surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai untuknya. Dan dia tidak mati sampai dia mellihat itu semua.

Status Hadis:

Hadis ini tidak dijumpai di kitab-kitab hadis manapun. Kemungkinan besar, buatan orang syiah. Karena itu, shalat lailatul qadar, marak dilakukan orang-orang syiah. Dalam keterangan lain, mereka juga menganjurkan untuk mengunjungi kuburan Husain di Karbala setelah mengerjakan shalat ini.

Lembaga Fatawa Syabakah Islamiyah pernah mendapatkan pertanyaan tentang hadis ini. Jawaban yang diberikan,

Kita semua sangat yakin ini hadis dusta dan menyimpang. Tidak halal untuk diriwayatkan, juga tidak boleh dianggap sebagai hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Hadis ini tidak pernah dijumpai sama sekali di kitab-kitab hadis apapun. Ciri palsu dan menyimpangnya sangat jelas. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 140030)

Meskipun tidak terdapat hadis shahih soal perintah melaksanakan sholat lailatul qadar, namun Rasulullah tetap menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak ibadah ketika lailatul qadar sangat dianjurkan. Untuk mendapatkan kesempatan beramal yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan.

Bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberikan janji, siapa yang melakukan qiyamul lail di malam qadar, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Siapa yang melakukan qiyamul lail di malam qadar maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat. (HR. Bukhari 1901 & Muslim 1817).

Yang dipermasalahkan dari pembahasan ini adalah apakah ada shalat khusus lailatul qadar, yang diistilahkan dengan shalat lailatul qadar?

Sebagian masyarakat menggunakan hadis di atas untuk menyatakan adanya shalat laitul qadar. Sementara itu sama sekali bukan hadis. Namun kedustaan atas nama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga itu bukan dalil.

Dengan demikian, tidak ada shalat khusus di malam qadar. Yang dianjurkan ketika lailatul qadar adalah memperbanyak ibadah apapun di malam itu. Baik bentuknya shalat, baca al-Quran, dzikir, dst.

Terutama membaca doa lailatul qadar yang itu diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, sebagai jawaban atas pertanyaan Aisyah Radhiyallahu anha,

ALLAHUMMA INNAKA AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FAFU ANNII

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.

Pembahasan soal tata cara sholat Lailatul Qadar sudah cukup jelas bukan? Semoga kita dimudahkan dalam menjalankan ibadah sesuai tuntunan Alquran dan hadis-hadis yang shahih.

Topik Menarik