Drakor Pyramid Game Viral, Sekolah di Korsel Khawatir Ada Dampak Buruk dalam Kehidupan Nyata

Drakor Pyramid Game Viral, Sekolah di Korsel Khawatir Ada Dampak Buruk dalam Kehidupan Nyata

Gaya Hidup | inews | Selasa, 26 Maret 2024 - 19:51
share

JAKARTA, iNews.id - Drama Korea (drakor) Pyramid Game mendulang popularitas tinggi. Ini rupanya menimbulkan kekhawatiran pihak sekolah hingga mengirimkan surat panduan ke orang tua siswa.

Kekhawatiran timbul karena cerita yang terkandung dalam drama Pyramid Game. Drakor ini menceritakan tentang polemik di antara para siswi kelas 2-5 Baekyeon Girl's High School. Kelas tersebut terasa begitu tenang hingga membuat Pyramid Game dengan meminta partisipasi penonton setiap bulannya.

Dari voting tersebut akan menentukan siapa siswi paling populer. Orang yang mendapatkan skor terendah akan mendapatkan nilai F dan menjadi target perundungan satu sekolah, mulai dari sasaran pelecehan, ditugaskan membersihkan kelas, menyajikan makanan, dan bahkan mengalami pelecehan emosional hingga fisik.

Sekolah-sekolah di Korea Selatan (Korsel) khawatir kekerasan di layar drama akan membawa dampak buruk dalam kehidupan nyata. Mengingat kekerasan di sekolah merupakan kekhawatiran dalam masyarakat Korea.

Oleh karena itu, pada tanggal 21 Maret 2024, beberapa sekolah dasar dan menengah di Korea, khususnya di Jeonju, telah mengeluarkan Surat Panduan untuk mencegah peniruan Pyramid Game, sebagaimana dikutip dari Koreaboo.

Fenomena perundungan kelompok yang disamarkan sebagai permainan sedang merebak di sekolah-sekolah akibat K-Drama 'Pyramid Game' yang baru-baru ini dirilis di TVING. 'Pyramid Game' membahas masalah klasisme dan kekerasan di sekolah, di mana siswa dibagi menjadi beberapa peringkat, dan akibatnya, siswa dengan nilai lebih rendah diintimidasi oleh siswa dengan nilai lebih tinggi, bunyi surat panduan tersebut.

Surat tersebut juga menambahkan, meskipun peniruan berdasarkan acara ini mungkin awalnya hanya permainan sederhana, kemungkinan besar akan menghasilkan kekerasan di sekolah yang serius, sehingga menjadikan siswa tertentu menjadi sasaran.

Dalam surat tersebut, pihak sekolah meminta para orang tua memperhatikan dengan baik agar game ini tidak menjadi wadah perundungan dan kekerasan.

Topik Menarik