Studi Terbaru: Intermitten Fasting Tingkatkan Risiko Kematian 

Studi Terbaru: Intermitten Fasting Tingkatkan Risiko Kematian 

Gaya Hidup | inews | Rabu, 20 Maret 2024 - 12:06
share

JAKARTA, iNews.id - Intermitten Fasting mungkin membantu sejumlah orang untuk menurunkan berat badan. Namun, studi baru justru menunjukkan, metode ini meningkatkan risiko kematian.

Studi baru yang dipresentasikan di American Heart Association's (AHA) mengklaim, praktik intermitten fasting bisa menjadi kontraproduktif dan meningkatkan kematian akibat serangan jantung serta stroke dalam jangka panjang.

Dalam studi yang belum ditinjau rekan sejawat, peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine di Shanghai, China menganalisis 20.000 orang dewasa di Amerika Serikat (AS).

Peneliti menemukan, orang yang mengikuti pola memperbolehkan makan dalam waktu kurang dari 8 jam per hari memiliki risiko kematian 91 persen lebih tinggi akibat penyakit kardiovaskular dibanding yang makan selama 12 hingga 16 jam.

Seperti diketahui, makanan dengan batasan waktu seperti intermittent fasting melibatkan pembatasan jam makan hingga jam tertentu setiap hari. Ini bisa berkisar antara 4 hingga 12 jam dalam 24 jam.

Banyak orang mengikuti diet makan dengan waktu terbatas, mengikuti jadwal makan 16:8, di mana mereka makan semua makanan dalam jangka waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam setiap hari.

Penelitian sebelumnya menemukan makan dengan batas waktu meningkatkan beberapa ukuran kesehatan kardiometabolik seperti tekanan darah, glukosa darah, dan kadar kolestrol.

"Kami terkejut menemukan orang mengikuti jadwal makan 8 jam dengan batasan waktu lebih besar kemungkinan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Meski jenis diet ini populer karena manfaat jangka pendeknya, penelitian kami dengan jelas menunjukkan, dibanding rentang waktu makan pada umumnya yakni 12-16 jam per hari, durasi makan lebih pendek tidak berhubungan dengan hidup lebih lama," kata penulis studi Victor Wenze Zhong, Ph.D.

Dalam studi, peneliti menyelidiki potensi dampak kesehatan jangka panjang dari mengikuti rencana makan dengan batas waktu 8 jam. Mereka meninjau informasi tentang pola makan peserta National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANES) 2003-2018 dengan data orang yang meninggal di AS dari 2003 hingga 2019 dari database Centers for Disease Control and Preventions National Death Index.

Topik Menarik