Punya Ikatan Persaudaraan Kuat, Inilah 7 Tradisi Unik dan Kebiasaan Orang Maluku
MALUKU memiliki berbagai kebudayaan dan tradisi yang sudah ada sejak lama dan menjadi bagian hidup bagi masyarakat.
Seperti Upacara Fangnea yang mengandung nilai persatuan dalam masyarakat hingga tradisi Menyapu yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Tidak hanya kebudayaan, Maluku juga memiliki berbagai destinasi populer lainnya seperti keindahan Pantai Natsepa, Pulau Bair, hingga beragam kuliner khas yang dimiliki.
Berikut Okezone rangkumkan 7 tradisi budaya dan kebiasaan orang Maluku dengan karakteristik yang unik dan sakral;
1. Kalwedo
Kalwedo merupakan kebudayaan khas Maluku, khususnya di Maluku Barat Daya yang berarti kepemilikan atas kehidupan bersaudara.
Budaya ini telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari orang Maluku, yang tercermin dalam bahasa dan pola hidup mereka, atau disebut juga inanara ama yali, yang berarti saudara perempuan dan laki-laki
Faktanya, budaya ini juga sebagai simbol persatuan orang Barbar dan Maluku Barat Daya (MDB), dalam hubungan persaudaraan yang sakral yaitu dengan hidup berdampingan satu sama lain, atau dikenal dengan istilah Niolilieta.
(Foto:IG/@ongentuhusula_)
2. Hawear
Hawear atau Sasi adalah budaya sekaligus sebuah larangan yang berlaku dalam kehidupan orang Maluku, khususnya masyarakat di Kepulauan Kei, yang bertujuan untuk melindungi suatu hal dalam jangka waktu tertentu dan memiliki sifat atau kekuatan yang berlaku bagi setiap individu maupun kelompok.
Kebudayaan ini berupa hukum adat yang unik di Kepulauan Kei, yang masih digunakan untuk melindungi sumber daya alam seperti hutan, tanah, dan laut, serta diturunkan melalui cerita rakyat, lagu rakyat, dan lainnya. Bahkan, hingga saat ini Hawear masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat kepulauan Kei.
3. Batu Pamali
Merupakan sebuah simbol dari kehadiran nenek moyang atau Tete dan Nene Moyang, yang berbentuk batu alas yang diletakkan di samping rumah Baileo.
Batu ini diartikan juga sebagai sistem persatuan atas segala perbedaan dari berbagai kelompok yang ada di sebuah wilayah Maluku. Namun, seiring perubahan waktu terjadinya perubahan makna dan praktik ritual terhadap batu ini.
(Foto:budhayaasliindonesia.blogspot.com)
4. Upacara Fangnea Kidabela
Merupakan upacara yang berasal dari Kepulauan Tanimbar atau Kabupaten Maluku Tenggara Barat, di mana upacara tersebut mengandung makna persatuan dan kesatuan antar masyarakat, agar tetap terjaga suasana hidup yang kuat dan tak terpecah belai.
Serta, dengan upacara Fangnea ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik, melainkan selalu menjaga ikatan persaudaraan yang kuat di tengah kehidupan bermasyarakat.









